visfmbanyuwangi.com – Masyarakat Banyuwangi membuat sebuah inovasi dengan memanfaatkan plastik multilayer menjadi campuran roster. Biasanya, limbah plastik multilayer tidak memiliki nilai ekonomis dan tidak dapat diolah. Di tempat pengolahan sampah, plastik jenis ini biasanya hanya berakhir menjadi residu.
Roster adalah salah satu jenis decorative bricks. Di era saat ini banyak desain bangunan yang memakai roster karena membuat kesan menarik dan estetik.
Di Banyuwangi, pembuatan roster berbahan plastik multilayer ini berada di Sentra Pengolahan Sampah (Sekolah) yang berada di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Dalam pelaksananannya sentra pengelolaan sampah ini didukung oleh Emvitrust Indonesia, Greeneration Foundation dan Coca Cola Foundation. Pembuatan roster campuran multilayer baru berlangsung beberapa bulan. Kendati demikian cara ini cukup efektif. Terhitung sejak Maret total ada 754 kilogram plastik multilayer.
Direktur Eksekutif Emvitrust Indonesia, Siti Muyasaroh mengatakan plastik multilayer bisa dikatakan hanya residu. Sulit diolah dan tidak memiliki nilai ekonomi. Semula dalam pemilahan, sampah ini hanya ditumpuk digudang, lantaran tidak ada peminatnya.
“Kami mencari solusi hingga tercetuslah ide sebagai campuran roster. Dalam pembuatan roster, kami bekerjasama dengan industri percetakan roster. Sentra pengolahan mengatur tentang skema pencacahan,” ujar wanita yang akrab disapa May tersebut.
“Serbuk plastik multilayer lalu diserahkan ke percetakan untuk dibuat menjadi roster. Setelahnya dicampur dengan adonan lain seperti pasir dan semen. Setengah kilogram serbuk plastik multilayer bisa dijadikan 7 roster,” imbuhnya.
Menurut May, dirinya memiliki 4 orang yang ikut bertugas mencetak. Per hari rata-rata mampu kurang lebih 200 roster. Produknya bahkan telah dilakukan pengujian.
“Hasilnya pun tak mengecewakan. Produk kami sudah standar baku mutu. Selanjutnya kami akan berpikir bagaimana pemasarannya. Juga belum menentukan harganya,” papar May.
Sementara itu, Community Empowerment Leader Greeneration Foundation Nur Almira Rahardyan, mengatakan saat ini banyak pihak yang berupaya dalam percepatan kegiatan daur ulang plastik, mulai dari sektor industri, pemerintah, hingga lembaga masyarakat.
Greeneration Foundation menjadi satu-satunya lembaga yang telah berperan aktif dalam menjalankan pengelolaan dan daur ulang sampah di wilayah Banyuwangi melalui pengembangan fasilitas pengelolaan sampah modern, inovatif, dan ramah lingkungan untuk mengatasi tantangan sampah yang ada.
Kali ini, Greeneration Foundation melalui program EcoRanger, “Osing Nyampah: Less Waste Village”.
Pelaksanaan program ini dilakukan untuk mengelola sampah menjadi energi yang bermanfaat bagi komunitas setempat, di antaranya sampah organik menjadi biogas, kompos, dan maggot, lalu sampah anorganik menjadi roster atau bahan bangunan.
“Upaya pengelolaan ini diharapkan dapat terus mengurangi timbunan sampah dan terus memberi manfaat positif bagi masyarakat di Banyuwangi,” pungkas Almira.