visfmbanyuwangi.com – Pemerintah optimis bahwa kedepan kereta api akan menjadi katalis utama karena kebutuhannya dinilai sangat luar biasa di berbagai sector.
Saat menghadiri penandatanganan kontrak antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengenai pengadaan kereta penumpang dan Kereta Rel Listrik (KRL) di pabrik atau workshop INKA Banyuwangi, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, INKA memiliki tantangan beberapa tahun ke depan untuk meningkatkan standar kualitas dan kapasitas produksi.
“Itu penting untuk memenuhi kebutuhan perkeretaapian masa depan,” kata Kartika.
“Jika dilihat di berbagai sector, kami cukup optimistis bahwa kereta api akan menjadi katalis utama, karena demand side-nya luar biasa. Kebutuhannya juga cukup besar. Dengan kebutuhan yang luar biasa besar ini, tentunya INKA bisa menyesuaikan size dari kapasitas, kualitas dan teknologinya,” papar Kartika.
Peresmian pabrik dan penandatanganan kontrak itu juga dihadiri Direktur Utama PT INKA Eko Purwanto, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT KCI Suryawan Putra Hia, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, dan jajaran Forkopimda Banyuwangi.
Direktur Utama PT INKA Eko Purwanto mengatakan, pihaknya akan memulai proses produksi di pabrik yang ada di Banyuwangi untuk menggarap beberapa pesanan yang telah masuk.
“Dengan sudah beroperasinya workshop di Banyuwangi, maka produksinya tak hanya di Madiun. Kami akan memulai kerja di Banyuwangi. Hari ini akan ada kegiatan produksi,” ungkap Eko.
“Produksi itu antara lain, untuk mengerjakan sebagian pesanan kereta wagon dari New Zealand,” imbuhnya.
Menurut Eko, kemampuan produksi pabrik di Madiun hampir melebihi kapasitas. Untuk itu operasional pabrik di Banyuwangi diperlukan untuk menunjang produksi.
“Pada tahap awal, operasional pabrik di Banyuwangi akan digunakan untuk pembuatan body kereta. Sementara bagian lain seperti mesin, tetap bakal digarap di Madiun. Nantinya setelah selesai dikerjakan di Madiun, akan dibawa ke Banyuwangi,” paparnya.
Eko menjelaskan, Banyuwangi memiliki beberapa kelebihan terkait keberadaan pabrik. Yang utama, akses laut dan kereta yang mudah.
“Workshop ini dekat dengan Pelabuhan Ketapang dan Stasiun Ketapang sebagai salah satu tempat yang strategis. Terkait sumber daya manusia, kami juga akan mengoptimalkan kerja sama dengan BLK (Balai Latihan kerja) yang ada di Banyuwangi,” imbuh Eko.
Dalam kesempatan yang sama, PT INKA juga menandatangani kerja sama pengadaan kereta dengan PT KAI dan PT KCI. Dengan PT KAI, PT INKA akan membuat 612 unit kereta SS New Generation dan 10 car kereta luxury 26 seat untuk KA Argo Lawu, Argo Dwipangga, Taksaka, dan 1 car cadangan. Sementara dengan PT KCI, PT INKA akan membuat 16 trainset KRL baru.
“Total nilai pengadaan kereta untuk KAI senilai kurang lebih Rp 5,9 triliun. Sementara nilai pengadaan kerja sama dengan PT KCI sekitar Rp 3,8 triliun,” imbuh Dirut PT KAI Didiek Hartantyo.