Unggah Tubuh Pekerja Pabrik Hancur via Medsos, Polisi Kejar Pelakunya

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Kepolisian berhasil mengungkap foto potongan tubuh pekerja pabrik pemecah batu (Stone Cruser) di Banyuwangi yang hancur diduga karena mengalami kecelakaan kerja yang beredar luas di media sosial melalui salah satu akun Facebook.

Dalam keterangan persnya, Senin (8/5/2023), Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja membenarkan adanya insiden kecelakaan kerja yang terjadi di sebuah areal usaha pemecah batu di kawasan Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi pada 3 Mei 2023 lalu.

Namun sebelumnya, viral potongan tubuh korban beredar di media sosial facebook. Terlihat dalam unggahan tersebut, potongan tubuh korban seperti hancur.

“Satuan Reskrim Polresta Banyuwangi bersama Polsek Kalipuro bergerak cepat untuk melakukan pengembangan penyidikan dengan mendatangi lokasi kejadian sekaligus olah TKP,” papar Kompol Agus.

Dari peristiwa ini ada satu korban meninggal dunia yakni berinisial P (46) warga Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Dia baru 3 minggu kerja di lokasi sebelum terjadi incident tersebut. Dan sebelumnya, korban merantau dari Sulawesi.

Kompol Agus menjelaskan, dari keterangan sejumlah saksi mata serta pihak rumah sakit yang menangani korban, sebelum dibawa ke Rumah Sakit Yasmin Banyuwangi, kondisi korban masih hidup.

“Namun saat dalam perjalanan, korban meninggal dunia diduga kehabisan darah karena lengan tangan sebelah kanan putus. Sedangkan bagian tubuh lainnya masih utuh sehingga menyebabkan nyawanya tak bisa tertolong,” jelas Kompol Agus.

“Dari keterangan saksi sesama rekan kerja korban, saat itu korban terlihat duduk di bawah mesin conveyor dengan kondisi tangan kanannya sudah putus,” imbuhnya.

Mesin Conveyor itu sendiri membawa batu yang sudah dipecah untuk dihaluskan lagi. Mendapati hal ini, operator mesin yang berada diatas langsung mematikan mesin laser tersebut dan meminta bantuan para karyawan lainnya.

Untuk itulah, Kasat Reskrim menegaskan bahwa foto yang beredar di Facebook itu tidak benar.

“Kami tegaskan, foto yang di facebook itu bohong. Sampai saat ini polisi masih menyelidiki pemilik akun yang telah menyebarkan kabar insiden terkait meninggalnya korban di media sosial. Tapi terlebih dahulu kami pastikan dulu validasi tentang kejadian yang sebenarnya,” papar Kasat Reskrim.

Sementara itu, hingga kini, pihak keluarga maupun perusahan tempat korban bekerja tidak melaporkan peristiwa ini ke kepolisian. Sebelum kejadian, diduga korban memiliki permasalahan keluarga sehingga pikirannya kosong.

Share this Article
Leave a comment