Tingkatkan SDM Wisata Tirta, Disbupar Gelar Pelatihan Pemandu Keselamatan

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi menggandeng sejumlah stakeholder untuk menggelar kegiatan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa pelatihan pemandu keselamatan Wisata Tirta.

Kegiatan ini digelar selama 4 hari, sejak Senin hingga Kamis (10-13/7/2023). Sebagai narasumber dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan asosiasi Pokdarwis. Yang tentunya juga dari pihak Disbudpar Banyuwangi.

Plh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Banyuwangi, Choliqul Ridho mengatakan, tercatat ada 20 orang petugas keamanan dari 20 destinasi wisata tirta terpilih, yang mengikuti kegiatan ini. Baik wisata laut, air terjun, danau maupun kolam.

“Di Banyuwangi terdapat banyak wisata tirta, tapi untuk langkah awal ini dipilih 20 destinasi wisata terlebih dahulu. Ke depan, berlanjut kepada destinasi-destinasi wisata tirta lainnya,” papar Ridho.

“Pelatihan ini meliputi bagaimana pengamanan sesuai SOP yang harus mereka lakukan di destinasi wisata tirta, baik saat ada peristiwa maupun tidak ada peristiwa apapun,” imbuhnya.

Ridho mengaku, sebelum ada kegiatan pelatihan ini, Disbudpar telah memberikan pendampingan kepada mereka. Bahkan setelah pelatihan pun, nantinya juga tetap dilakukan pendampingan.

“Selain pengamanan, materi pelatihan ini juga meliputi soal asuransi yang diterima korban saat mengalami peristiwa di kawasan destinasi tirta. Juga terkait bagaimana tata kelola pengelolaan destinasi wisata tirta,” tutur Ridho.

“Sehingga di harapkan, ke depan tidak terjadi berbagai hal yang tak diinginkan karena wisata tirta ini berbeda dengan destinasi wisata alam lainnya. Seperti wisata laut, yang dihadapi mereka adalah alam yang terkadang kondisinya tidak menentu,” paparnya.

Ridho membantah jika wisata tirta ini menjadi prioritas pihaknya dalam kegiatan pelatihan tersebut.

“Perhatian pemerintah daerah sama di semua destinasi wisata. Tapi selama ini, yang banyak dikunjungi wisatawan adalah wisata tirta baik laut maupun air terjun. Sehingga ini dibutuhkan pengelolaan spesifikasi dan khusus terhadap wisata-wisata alam itu,” imbuhnya.

Sementara itu, Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi yang menjadi salah satu narasumber mengatakan, pihaknya memberikan pelatihan dan wawasan kepada para peserta mengenai prosedur penanganan yang baik saat terjadi kecelakaan di laut maupun di wisata tirta lainnya. Baik saat melakukan pertolongan kepada korban selamat, maupun korban meninggal dunia.

“Semoga kegiatan ini bisa menambah wawasan bagi para pelaku wisata tirta sehingga penanganan terhadap korban tenggelam ataupun yang lainnya bisa teratasi dengan cepat,” pungkas Wahyu.

Share this Article
Leave a comment