visfmbanyuwangi.com – PT ASDP melakukan Groundbreaking peningkatan kapasitas dermaga IV ponton di Pelabuhan Gilimanuk, Bali menjadi dermaga IV MB, Jum’at (23/6/2023).
Meski ada pengerjaaan dermaga, di pastikan arus penyeberangan Jawa-Bali pada masa libur panjang Idul Adha tidak akan terganggu. Kenyamanan layanan penyeberangan Ketapang, Banyuwangi – Gilimanuk, Bali terus diperbaiki.
Terbaru, satu dermaga di sisi Pelabuhan Gilimanuk dirombak total. Dermaga ini dinaikkan statusnya dari ponton menjadi Mobile Bridge (MB). Kapasitasnya juga dinaikkan, dari 10 ton menjadi 60 ton. Artinya, bobot kendaraan yang melintas tidak boleh lebih dari 60 ton.
Dalam keterangannya, Direktur utama PT ASDP Indonesia Ferry (persero) Ira Puspadewi mengatakan, perombakan dermaga ini diharapkan bisa mempercepat jadwal sandar di jalur Ketapang-Gilimanuk. Nantinya, dermaga baru ini bisa disandari kapal berukuran besar.
“Sehingga kedepan, proses bongkar muat kendaraan bisa lebih cepat serta jumlah kendaraan yang diangkut lebih banyak,” ungkap Ira disela ground breaking peningkatan dermaga ponton di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
“Pembangunan dermaga di Gilimanuk ini untuk menyeimbangkan layanan bongkar muat dengan Pelabuhan Ketapang. Karena selama ini terjadi ketimbangan,” ujarnya.
Seperti diketahui, jumlah dermaga MB di sisi Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi sebanyak 4 titik ditambah 3 dermaga LCM. Demikian halnya dengan di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Namun selama ini kondisinya tidak seimbang pada sisi Gilimanuk. Sebab, satu dermaga kemampuannya terbatas dan tidak sebanding dengan Ketapang.
“Kami targetkan, dengan peningkatan kapasitas dermaga di Gilimanuk ini, nanti kapasitas bongkar muatnya akan seimbang dengan Ketapang,” tutur Ira.
“Anggaran perombakan ini juga tak sedikit, mencapai Rp54 miliar. Mega proyek ini ditargetkan rampung hanya 7 bulan. Maksimal 31 November 2023. Pengerjaan ini harus cepat selesai. Maksimal sebelum angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang harus sudah selesai,” paparnya.
Ira memastikan bahwa pembangunan dermaga ini tidak akan menganggu lalu lintas penyeberangan. Termasuk, musim liburan mendatang.
“Yang pasti akan dikelola dengan baik, tentunya tidak sampai menganggu aktivitas penyeberangan,” imbuh Ira.
Sementara itu, Bupati Jembrana, Bali, Nengah Tambah yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa, peningkatan dermaga di Pelabuhan Gilimanuk, Bali ini tidak hanya sekadar mempercepat waktu sandar saja, namun ini akan mendorong tumbuhnya ekonomi di Kabupaten Jembrana, Bali.
“Sebab, arus kendaraan yang masuk ke Bali akan dipermudah, tak perlu antre lama untuk bersandar,” ungkapnya.
“Fasilitas dermaga ini nantinya akan mendukung tol Jawa – Bali yang sedang dikebut pemerintah pusat. Semoga, dermaga baru ini membawa dampak ekonomi, khususnya pendapatan asli daerah di Kabupaten Jembrana,” kata Nengah.
Dermaga Ponton Pelabuhan Gilimanuk, Bali yang semula hanya dapat melayani kapal hingga 2.000 GT, akan bertransformasi menjadi Dermaga MB yang memiliki kapasitas 4.000 GRT. Panjang dermaga juga akan ditambah dari 24 meter menjadi 75 meter dan trestle dari 25 meter menjadi 75 meter dengan fasilitas yang mencakup 3 unit Mooring Dolphin dan 5 unit bolder.
ASDP menyebut, proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur nasional. Dengan adanya peningkatan kapasitas, Pelabuhan Gilimanuk akan semakin siap dalam mendukung pariwisata daerah dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan stakeholder terkait.