visfmbanyuwangi.com – Seiring dengan terjadinya kelangkaan di masyarakat, harga elpiji tabung 3 kilogram di Banyuwangi naik signifikan. Para pemilik warung makan merasakan sulitnya mendapatkan gas bersubsidi tersebut. Selain langkah, harga elpiji 3 kilogram juga melejit. Bahkan, pembelian diwajibkan menggunakan KTP.
Dari pantauan di lapangan, kelangkaan elpiji 3 kilogram sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir di wilayah Banyuwangi. Penyebabnya pun masih misterius.
Sejumlah pemilik warung mendadak kebingungan mencari pasokan elpiji. Sebab, sejumlah toko sudah kehabisan stok.
Salah satu pemilik warung di kawasan Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, Desi Puspitasari (30) mengaku merasakan kelangkaan gas elpiji sejak Senin minggu lalu.
“Saat mau membeli, pasokan sudah tidak ada. Banyak toko yang kehabisan stok,” ungkap Dedi.
Sementara, pemilik toko 24 jam di wilayah Banyuwangi kota, Anwir mengatakan, terakhir, tokonya di pasok gas elpiji 3 kilogram pada hari Sabtu lalu hanya sebanyak 5 tabung.
“Terakhir, hari Sabtu kemarin Cuma dapat 5 tabung. Itupun langsung ludes terjual, gak sampai 1 jam,” ungkap pemuda berusia 27 tahun asli warga Madura tersebut
“Biasanya, dikirim 10 tabung. Itu baru habis terjual 2 sampai 3 hari berikutnya. Tapi tiba-tiba, pengiriman hanya 5 tabung, terkadang hanya 3 tabung,” kata Anwir.
Ia mengaku, hingga saat ini, sudah tidak ada lagi pengiriman gas elpiji tanpa alasan yang jelas.
“Saya tanyakan kepada salses, katanya barangnay kosong. Lagi gak ada barang,” tutur Anwir.
“Saya harap kelangkaan elpiji bersubsidi ini segera berakhir. Sebab, elpiji 3 kilogram sangat dibutuhkan masyarakat kecil. Apalagi, bagi pedagang warung makanan dan minuman,” paparnya.
Sementara itu, dari pantauan dilapangan, selain mulai langkah, harga elpiji 3 kilogram juga mendadak naik. Dari sebelumnya Rp17.000 naik menjadi Rp18.000 per tabung. Bahkan, ada yang menjual hingga Rp19.000 per tabung.
Yang mengagetkan, pembelian diwajibkan membawa foto kopi KTP. Jika tidak membawa dipastikan tidak akan dilayani.