visfmbanyuwangi.com – Program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu) yang di gelar Pemkab Banyuwangi sejak 2022 terus dilanjutkan. Kali ini, kegiatan serupa diresmikan di Dam Concrong, Kecamatan Rogojampi.
Program Sekardadu ini menggerakkan lintas sektoral, termasuk sekolah dan pelajar untuk bersama-sama merawat kebersihan sungai yang ada di sekitar lingkungannya.
“Sungai dengan mata airnya memiliki peranan sangat penting sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup di sekitarnya. Kebersihan sungai sangat tergantung dengan kebiasaan kita,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meresmikan program Sekardadu 2023 di Dam Concrong, Kecamatan Rogojampi.
“Kebiasaan kita sangat menentukan kualitas sungai yang ada di sekitar mereka. Jika habit yang ada seenaknya ke sungai, dipastikan dampaknya juga kurang baik terhadap masyarakat. Salah satunya banjir, itu menggambarkan bagaimana semua menjaga aliran air dan sungai,” papar Bupati Ipuk.
Untuk itu, kata Bupati Ipuk, menjaga aliran air dan sungai menjadi penting. Tidak hanya itu, pemkab juga melakukan upaya menjaga resapan air di kawasan hulu dengan memperbanyak penanaman pohon-pohon keras di dataran atas. Tujuannya supaya air tersimpan di tanah lebih lama, selain itu juga untuk menumbuhkan mata air – mata air.
“Semoga dengan program Sekar Dadu bisa efektif menumbuhkan budaya baru bagaimana warga memperlakukan sungai dan aliran air lainnya dengan baik,” harap Bupati Ipuk.
Lewat program Sekardadu, pemkab menggerakkan lintas sektor untuk bersama-sama merawat sungai mulai daerah tangkapan air (catchment area/hulu) hingga hilir.
Melibatkan Dinas PU Pengairan, Dinas PU Cipta Karya, Dinas Pendidikan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan lainnya, juga menggerakkan seluruh sekolah dan kampus yang kawasannya dialiri sungai.
Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo menjelaskan, program Sekardadu pada tahun ini melibatkan 124 SD, 75 SMP, 26 SMA, dan 9 kampus se-Banyuwangi. Pelaksanaan tahun ini, sekolah yang terlibat jumlahnya lebih banyak.
“Tahun lalu kami berhasil mengintervensi dan melakukan pembenahan DAS sepanjang 16.100 meter aliran sungai. Targetnya, tahun 2023 ini meningkat menjadi 70.000 meter lebih DAS yang akan dirawat,” jelas Guntur.
“Khusus perguruan tinggi, akan ada 36 DAS yang bakal dirawat. Para pelajar dan mahasiswa ini diedukasi secara aktif bagaimana menjaga kebersihan sungai dan lingkungannya,” tutur Guntur.
Mereka diangkat sebagai “Duta Sekardadu” dan bertugas mengajak teman maupun masyarakat untuk bersama-sama merawat Daerah Aliran Sungai (DAS) di lingkungannya.
Guntur menjelaskan, bicara Sekardadu bukan hanya output berupa sungai yang bersih, namun juga mencetak agen perubahan yang memiliki rasa malu untuk membuang sampah ke sungai.
“Serta mengubah perilaku masyarakat untuk bersama-sama menjaga, sehingga sungai, saluran badan air, maupun sumber daya air di Banyuwangi bisa terjaga dengan baik. Mulai dari daerah catchment area hingga hilir,” imbuh Guntur.
Dalam kick off tersebut juga diserahkan awards kepada 9 kampus yang mendukung program Sekardadu. Di antaranya, Untag Banyuwangi, Universitas Bakti Indonesia (UBI), Universitas Banyuwangi, dan lainnya.