SD di Banyuwangi Hanya Dapatkan 5 Siswa Baru pada PPDB 2023/2024

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jambesari, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, hanya mendapatkan 5 murid kelas 1 pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.

Meskipun minim siswa, guru di SD Negeri 2 Jambesari tetap semangat melayani kegiatan belajar mengajar di kelas seperti pada umumnya.

Terbukti, di hari terakhir Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Jumat (28/07/2023). Kelima murid yang terdiri dari tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan itu antusias mengikuti instruksi guru.

Kepala SDN 2 Jambesari, Husnul Khotimah melalui Guru Mapel Olahraga, Taufik Ismail menyampaikan, ada beberapa faktor yang ditengarai menjadi penyebab minimnya penerimaan murid baru.

“Kemungkinan, dikarenakan program Keluarga Berencana (KB) berhasil di desa ini. Hal itu terlihat dari jumlah anak-anak di Desa Jambesari yang cenderung sedikit,” ungkap Taufik.

“Selain itu, letak sekolah yang cukup jauh dari perkampungan. Serta sistem zonasi yang dinilai masih belum merata,” imbuhnya.

Taufik berharap, adanya sistem zonasi ini juga dibaringi dengan adanya pemerataan siswa.

“Jumlah murid dari kelas 1 hingga kelas 6 di SD Negeri 2 Jambesari ini awalnya 63 orang. Namun sebanyak 14 anak telah lulus. Sehingga saat ini jumlahnya sekitar 55 anak. Karena ketambahan 5 siswa kelas 1 dan satu anak pindahan dari sekolah lain,” kata Taufik.

Dengan jumlah siswa yang minim ini, imbuh Taufik, pihak sekolah menjadi ketar-ketir. Sebab, berdasarkan aturan jika tiga tahun berturut-turut jumlah anak kurang dari 60, maka terpaksa sekolah akan dimerger.

“Pihak sekolah pun sangat berharap, sistem zonasi kedepannya betul-betul bisa merata. Terutama bagi anak agar bisa bersekolah di sekolah dekat rumahnya,” jelas Taufik.

“Sudah ada dua sekolah di merger di Kecamatan Giri. Diantaranya SDN 3 Jambesari, dan SDN 3 Grogol,” tuturnya.

Padahal, kata Taufik, segala upaya telah dilakukan sekolah semaksimal mungkin untuk mendapatkan murid. Mulai dari membagikan brosur hingga pendekatan kepada wali murid.

“Namun hanya lima anak itulah yang menjadi murid baru di SDN 2 Jambesari,” ujarnya.

Taufik berharap, benar-benar ada solusi dalam pemerataan siswa. Sehingga, tidak ada sekolah lagi yang terkena merger.

“Karena jenjang sekolah khususnya SD terdapat kenangan-kenangan pada anak-anak,” pungkasnya.

Share this Article
Leave a comment