visfmbanyuwangi.com – Dalam kunjungan kerjanya di Banyuwangi, Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’aruf Amin bermain berbagai permainan tradisional bersama puluhan anak-anak Banyuwangi, sebagai rangkaian peringatan Hari Anak Nasional 2023.
Dengan menggunakan pesawat khusus AU, A7306, rombongan tiba di Bandara Banyuwangi pada Selasa (25/7/2023) sekira pukul 11.30 WIB, yang disambut Tarian Gandrung dari puluhan siswa SD dan SMP.
Selanjutnya, rombongan menuju ke Pendopo Sabha Swagatha Blambangan. Ikut mendampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Setiba disini, Ibu Negara disambut tarian barong cilik dari pelajar TK serta beberapa peserta Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) cilik.
Selang beberapa lama, Ibu Negara dan Ibu Wakil Presiden yang didampingi ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) melakukan praktek cuci tangan memakai sabun bersama 20 anak TK. Mereka tampak bergembira berbaur bersama anak-anak TK memperagakan mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun.
Selesai itu, rombongan melakukan senam bersama dalam gerak lagu anak sehat bersama 140 anak-anak SD. Senam mengikuti gerak dan lagu yang diputar di layar.
Kegiatan dilanjutkan dengan bermain permainan tradisional bersama anak-anak Banyuwangi. Ibu negara pun mencoba sejumlah permainan tradisional. Seperti gobak sodor, bola bekel dan lainnya. Semangat Ibu Negara dan Ibu Wakil Presiden tidak sampai disitu saja.
Bersama ibu-ibu OASE-KIM, keduanya melakukan sosialisasi stunting bersama 100 orang tua dan anak. Di sini, Iriana juga bertemu dengan para kader Posyandu, pendamping keluarga, dan penjual sayur keliling (mlijoan) yang dilibatkan menangani stunting di Banyuwangi.
Seperti diketahui, di Banyuwangi upaya penanganan stunting terus digenjot dengan melibatkan berbagai pihak. Di antaranya dengan pengiriman makanan bergizi setiap hari untuk ibu hamil dan balita stunting untuk hampir 1.300 jiwa sasaran.
Ibu Negara pun mengapresiasi program tersebut.
“Saya senang melihat program-program penurunan stunting yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Ini bagus, harus terus dilanjutkan sampai stunting di Banyuwangi habis,” ujar Ibu Negara.
Dalam kesempatan ini, Bupati Ipuk menjelaskan, untuk memberi dampak ke pelaku usaha kecil, sengaja program ini tidak membeli makanan dari pabrikan besar, tapi dari pedagang sayur keliling alias “mlijoan”. Mereka mengantarkan bahan makanan tiap hari dengan menu berbeda sesuai analisis ahli gizi dari Puskesmas.
“Orang tua balita stunting tak usah membayar untuk bahan makanan yang dikirimkan itu karena sudah dibayar Pemkab Banyuwangi,” kata Bupati Ipuk.
“Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Ibu hamil berisiko tinggi dan balita stuntingnya terbantu, penjual sayur keliling pun dapat tambahan penghasilan,” pungkasnya.
Usai di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Ibu Negara bersama rombongan menuju ke Pantai Bangsring Underwater, untuk melakukan transplantasi terumbu karang bersama warga. Di sana, Ibu Negara juga sosialisasi pengelolaan sampah plastik sejak dini pada siswa remaja