Puncak Musim Kemarau, BPBD : Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rawan terjadi di musim kemarau.

“Seluruh kecamatan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini berpotensi terjadinya karhutla. Dari 25 kecamatan yang ada, sebanyak 8 kecamatan tercatat masuk dalam kategori rawan kebakaran hutan dan lahan tingkat tinggi,” kata Sekretaris BPBD Banyuwangi Mujito.

“Delapan kecamatan dimaksud diantaranya Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Kalipuro, Licin, Purwoharjo, Sempu, Tegaldlimo dan Wongsorejo,” imbuhnya.

Mujito menyebut, ada sebanyak 14 desa yang tersebar di delapan kecamatan tersebut masuk dalam kategori rawan terjadinya karhutla.

Menurutnya, pemetaan wilayah rawan karhutla dilakukan untuk memetakan potensi bencana di daerah serta penanganannya jika sewaktu-waktu terjadi.

“Contohkan, seperti kebakaran hutan yang baru-baru ini terjadi di wilayah perbatasan Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso pada Senin malam (17/07/2023) kemarin. Petugas BPBD langsung bergerak untuk melakukan identifikasi serta penanganan,” papar Mujito.

Mujito menerangkan, musim kemarau bukan menjadi penyebab adanya kebakaran hutan. Namun, kemarau menjadi faktor pendukung adanya potensi kebakaran.

“Cuaca panas dan lebih kering yang disebabkan perubahan iklim memudahkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Selain karena faktor alam, karhutla biasanya juga disebabkan oleh ulah manusia. Seperti membuang puntung rokok atau membakar sampah secara sembarangan,” jelas Mujito.

Oleh karena itu, Mujito meminta agar kebiasaan tersebut dihindari oleh masyarakat guna meminimalisir potensi terjadinya karhutla.

“Apalagi, sekarang ilalang sudah banyak yang kering. Jadi di kemarau ini jangan membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan, apalagi di dekat tempat yang rawan terbakar,” pungkasnya.

Share this Article
Leave a comment