visfmbanyuwangi.com – Polresta Banyuwangi melakukan penelusuran penggunaan uang dari para pelaku spesialis pembobol ATM yang berhasil tertangkap dan telah beraksi di sejumlah tempat termasuk di Banyuwangi, yang di sinyalir untuk pemasok dana kepada teroris.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa saat pers rilis di Mapolresta Banyuwangi, Rabu (7/6/2023).
Dari kasus pembobolan mesin ATM Mandiri di Indomaret Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, polisi berhasil menangkap dua pelaku di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (6/6/2023) pukul 04.00 WIB, kurang dari 24 jam setelah melakukan aksinya.
Kedua pelaku itu masing-masing adalah AM (41) asal Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan IR (32) asal Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Sebelumnya, mereka melakukan pembobolan ATM di dalam Indomaret Banyuwangi pada Senin dini hari (5/6/2023) sekira pukul 02.13 WIB, sesuai dengan rekaman terakhir di kamera CCTV. Setelah itu, mereka memutus kabel pusat 12 CCTV yang ada di dalam toko.
Pelaku ini dicurigai sebagai teroris, lantaran pencurian uang mesin ATM di Indomaret Banyuwangi ini termasuk berani dan cerdik dalam menjalankan aksinya.
Menanggapi hal itu, Kombes Deddy mengaku perlu penyidikan lebih lanjut, apakah mereka ada keterlibatan dengan jaringan teroris.
“Satreskrim Polresta Banyuwangi terus melakukan pengembangan dan pendalaman terkait aliran dana yang telah dicuri oleh dua pelaku pencurian uang di mesin ATM itu. Karena mereka melakukan aksi yang sama dengan sasaran mesin ATM didalam Indomaret di beberapa lokasi,” papar Kapolresta.
Perlu diketahui, pada Sabtu (3/6/2023) lalu, tim Densus 88 Anti Teror menangkap terduga teroris yang merupakan oknum pengacara sekaligus pemilik Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Dusun Susukan Kidul, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Berdasarkan hasil olah TKP pihak Kepolisian, kedua pelaku beraksi di Indomaret Kelurahan Lateng, Banyuwangi dengan cara menjebol plafon lalu mematikan aliran listrik dan memutus kabel pusat dari 12 CCTV didalam toko. Selanjutnya, mereka menguras isi didalam ATM Mandiri sejumlah Rp.62.500.000.
Namun kepolisian menyebut, dari aksi kedua spesialis pembobol ATM ini menelan kerugian mencapai Rp 152,5 juta. Rinciannya, uang tunai senilai Rp 62,5 juta yang ada di dalam boks ATM ditambah kerusakan mesin mencapai Rp 80 juta.
Berdasarkan kejadian itu, tim IT Polresta Banyuwangi berhasil melakukan analisa. Sehingga mereka terpantau melakukan pelarian ke Provinsi DIY. Untuk itulah, proses penangkapan dilakukan kerjasama dengan Polres Blitar dan Polda DIY.
Proses identifikasi yang dilakukan tim IT terbilang cukup canggih. Dengan memadukan kejadian sebelumnya yang terjadi pada 11 Maret 2023 lalu di Kabupaten Blitar. Pada kejadian di Blitar tersebut memakan kerugian mencapai Rp 441 juta dan kejadiannya hampir serupa dengan kejadian pembobolan mesin ATM di Indomaret Lateng, Banyuwangi