visfmbanyuwangi.com – Menjelang lebaran, permintaan songkok khususnya peci rajut buatan warga Dusun Krajan, Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, mengalami peningkatan.
Bahkan, permintaan peci rajut yang terbuat dari bahan dasar bambu tersebut tembus ke luar daerah bahkan luar provinsi. Diantaranya, penjualan sampai ke Surabaya, Semarang hingga Aceh.
Pengrajin Peci Bambu Gintangan, Samlawi Hadisuparnato mengatakan, peningkatan penjualan sudah dirasakan sejak awal Ramadan.
“Sejak awal Ramadan sampai sekarang, pemesanan sudah tembus 20 kodi. Satu kodi berisi 20 biji peci,” kata pria yang akrab disapa Awi tersebut.
“Ada perbandingan tingkat penjualan yang terpaut jauh ketimbang sebelum Ramadan,” imbuhnya.
Di hari biasa, Awi terkadang hanya mendapat order 3 sampai 4 Kodi. Berbeda saat Ramadan, ada peningkatan penjualan sekitar 80 persen yang dirasakan Awi. Tentu saja kenaikan ini memberikan berkah tersendiri baginya.
“Disyukuri, karena kerajinan seperti ini memang musiman, berbeda dengan produk kerajinan bambu lainya seperti tempeh, keranjang dan crafting lainya,” jelas Awi.
“Untuk harganya sendiri beragam. Dibanderol mulai Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu tergantung motif peci. Untuk motif biasa harga per kodinya Rp 400 ribu atau per bijinya Rp 25 ribu. Sedangkan motifnya agak susah itu berkisar di Rp 35 ribu – Rp 50 ribu per biji,” paparnya.
Karena kebanjiran order di bulan Ramadan ini, Awi mengaku bisa mengantongi omzet sekitar Rp 3,5 juta. Itu pun omzet yang didapat saat pertengahan puasa.
Awi menjelaskan, biasanya dalam sebulan, selama bulan Ramadan pendapatan dalam penjualan produk kerajinan songkok atau peci bambu ini mencapai kurang lebih dari Rp 5 juta.
Di rumah produksinya, Awi menekuni kerajinan songkok anyaman bambu terhitung dari tahun 2017. Awi memproduksinya seorang diri, dalam sehari ia bisa memproduksi kurang lebih 24 songkok bambu.
Keuntungan memakai peci bambu ini adalah awet dan tahan air atau keringat, karena memang terbuat dari bambu. Selain itu rongga-rongga songkok anyaman bambu itu membuat kepala tetap terasa dingin karena udara bebas keluar dan masuk.
Model peci juga bervariasi. Ada 6 motif serta beraneka warna yang dikerjakan. Diantaranya model standar, dadung, asatufa dan lainya.
“Tersedia mulai dari ukuran 2 sampai ukuran 10. Cocok untuk segala usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa,” tutur Awi.
Sementara itu, bukan hanya songkok saja yang dikerjakan Awi. Kerajinan lain juga ia sempatkan untuk digarap. Seperti membuat parsel atau untuk minuman yang juga sedang banyak permintaan selama bulan suci Ramadan ini.