visfmbanyuwangi.com – Banyuwangi membuka program inkubasi bagi 24 anak muda untuk mematangkan ide-ide bisnisnya lewat “Banyuwangi Bussines Academy”, guna mencetak start-up muda.
Sebelumnya, Banyuwangi memiliki program Jagoan Banyuwangi yang mewadahi ide-ide dan meningkatkan skill bisnis anak muda daerah. Dalam ajang tersebut, beragam ide bisnis banyak dipaparkan, termasuk ide bisnis start up digital.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan bahwa pihaknya menginginkan ide-ide bisnis ini tidak sekedar menjadi ide belaka, namun harus benar-benar bisa direalisasikan.
“Lewat Banyuwangi Bussines Academy ini, kami ingin memfasilitasi agar ide-ide binis itu benar-benar bisa dijalankan,” ungkap Bupati Ipyk.
“Banyuwangi Bussines Academy merupakan pemantapan dari program Jagoan Banyuwangi, khususnya para alumnus peserta Jagoan Digital,” imbuhnya.
Jagoan Banyuwangi sendiri adalah program inkubasi untuk anak-anak muda Banyuwangi dengan tiga agenda. Yakni Jagoan Tani untuk mereka yang memiliki passion kuat di bisnis sektor pertanian; Jagoan bisnis untuk bisnis di luar sektor pertanian; serta Jagoan Digital yang mengajak anak muda daerah untuk menggeluti bisnis start up digital.
Menurut Bupati Ipuk, di Banyuwangi Business Academy ini mereka didampingi lagi. Pemkab membantu matangkan lagi ide-idenya serta kendala-kendala mereka akan didiskusikan dengan para mentor-mentor yang terlibat.
“Kami membuka konsultasi dengan mentor. Harapannya, ide bisnis mereka bisa terealisasi,” ujar Bupati Ipuk.
Pendampingan dilakukan selama enam bulan melalui kelas online maupun offline, dengan melibatkan akademisi dan praktisi start up digital yang kompeten.
Program ini merupakan kerja sama antara Pemkab Banyuwangi dengan Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) dan PT Tunas Inkubator Creative Start Up.
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Banyuwangi, Budi Santoso menjelaskan pada tahap awal, Banyuwangi Bussines Academy akan fokus mendampingi peserta.
Sejak 6 September 2023, sebanyak 24 talent jebolan Jagoan Digital Banyuwangi akan mendapatkan pendampingan untuk mematangkan ide-ide bisnisnya. Berbagai ide platform digital yang mereka cetuskan akan didampingi dan dibantu pembuatannya sampai tuntas hingga produk digital yang telah diciptakan tersebut dapat digunakan oleh konsumen.
“Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sudah dilakukan pada Rabu (6/9/23) kemarin oleh kedua belah pihak, serta para talent terpilih,” ungkap Budi.
“Semoga, lewat program ini akan muncul platform digital berbasis kebutuhan masyarakat. Seperti aplikasi untuk masalah persampahan, pendidikan, hingga pertanian,” pungkasnya.