visfmbanyuwangi.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur optimis tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu serentak 2024 mencapai diatas 80 persen, lebih tinggi dari target nasional yang sebesar 77,5 persen.
Salah satu upayanya adalah dengan menggelar sosialisasi melalui Kirab Pemilu 2024 yang berkeliling ke seluruh wilayah.
Saat ini Kirab Pemilu 2024 di Jalur VI sudah memasuki Banyuwangi. Setelah sebelumnya memulai start dari Nusa Tenggara Timur (NTT) bergerak ke arah barat yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), kemudian Bali, lalu masuk Pulau Jawa.
Kirab Pemilu ini membawa 18 bendera partai politik (parpol) yang ikut dalam kontestasi pesta demokrasi 2024 mendatang.
Serah terima bendera parpol dari KPU Jembrana, Bali ke KPU Banyuwangi dilakukan di Gesibu Blambangan.
Selama 6 hari, Kirab Pemilu berkeliling ke 25 Kecamatan se Kabupaten Banyuwangi dengan menggelar serangkaian acara sosialisasi.
Diharapkan, dengan kegiatan kirab pemilu 2024 ini tidak hanya meningkatkan kehadiran partisipasi pemilih di TPS saja, tetapi juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu.
“Kami optimis pelaksanaan Pemilu serentak 2024 di Jawa Timur bisa mencapai target. Pada Pemilu serentak di tahun 2019 lalu, khususnya di Jawa Timur, partisipasi pemilih berhasil mencapai 83 persen melebihi dari target nasional yang sebesar 77,5 persen. Untuk itulah, pada pemilu serentak 2024 mendatang di harapkan angka ini bisa di pertahankan diatas 80 persen,” kata Ketua Divisi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Timur, Gogot Cahyo Baskoro.
“Kami optimis menyambut datangnya pesta demokrasi Pemilu 2024 di Jawa Timur dengan meningkatnya partisipasi masyarakat. Bahkan, targetnya tak hanya secara kwantitas namun juga secara kwalitas partisipasi masyarakat juga meningkat,” paparnya.
Gogot menjelaskan, pada Pemilu 2019 lalu, 38 kabupaten dan kota se Jawa Timur mengalami peningkatan angka partisipasi masyarakat.
Namun terdapat 4 kabupaten dan kota yang belum memenuhi target nasional tingkat partisipasi 77,5 persen. Yaitu Kota Surabaya sebanyak 76,12 persen; Kabupaten Jember sebanyak 76,05 persen; Kabupaten Banyuwangi sebanyak 75,99 persen dan terendah Kabupaten Pacitan sebanyak 75,90 persen.
“Partisipasi masyarakat tertinggi ada di Kabupaten Sampang sebesar 96,11 persen,” ungkapnya.
Gogot menambahkan, tahapan pemilu di Jawa Timur saat ini sudah memasuki masa penetapan dari Daftar Pemilih Sementara (DPS) menuju ke Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Dari data terakhir yang kami terima, DPT se Jawa Timur sebesar 15 jutaan orang,” imbuh Gogot.
Selain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat kata Gogot, Kirab Pemilu 2024 ini juga sebagai sarana kolaborasi multi pihak. Inilah yang di maksud bahwa Pemilu 2024 adalah sarana integrasi bangsa. Bagaimana kemudian pemilu bisa melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu melaksanakan pesta demokrasi menjadi pesta bersama.
“Sehingga di harapkan, tidak lagi pemilu sebagai ancaman migrasi tetapi pemilu sebagai sarana integrasi bangsa,” pungkas Gogot.