visfmbanyuwangi.com – Ribuan warga memadati sepanjang jalan perkotaan Banyuwangi yang dilintasi para peserta Pawai Lampion, Senin (14/8/2023) malam, dalam rangka memperingati Hari Pramuka yang dirangkai dengan menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ratusan lampion berbagai bentuk dan warna menghiasi suasana malam hari. Lampion-lampion tersebut dibawakan ratusan pelajar dari 31 Gugus Sekolah tingkat SD dan SMP se-Banyuwangi. Juga pelajar tingkat SMA.
Pawai Lampion digelar untuk memperingati Hari Pramuka ke-62, yang diperingati tiap 14 Agustus. Pawai ini juga untuk menyambut Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ribuan warga memadati sepanjang Jalan Ahmad Yani, Simpang Lima, Jalan DR. Soetomo, hingga Taman Blambangan yang menjadi rute pawai.
Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan menyaksikan pawai lampion yang menyuluh malam dengan cahaya-cahayanya.
Mengenakan seragam pramuka, ratusan pelajar tersebut membawa lampion berbagai macam bentuk, mulai dari bendera merah putih, lambang pramuka, hewan, bunga, hingga tokoh pahlawan.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk melestarikan budaya lokal.
“Pawai lampion ini merupakan tradisi yang sudah ada sejak dulu. Pemkab ingin melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari kekayaan budaya daerah,” ujar Bupati Ipuk.
“Semoga pawai lampion ini dapat meningkatkan kebersamaan dan keharmonisan,” imbuhnya.
Bupati perempuan tersebut juga berpesan pentingnya menumbuhkan sifat peduli pada lingkungan sekitar dalam diri setiap anggota pramuka. Pramuka yang dikenal dengan sikapnya yang suka menolong, diharapkan Bupati Ipuk bisa turut membantu memberikan solusi masalah sosial.
“Saya minta untuk sering melihat ke sekitarnya. Mungkin ada tetangga yang butuh dibantu. Jika ada yang sakit atau putus sekolah, segera laporkan ke lurah atau kepala desa, supaya bisa dibantu bersama-sama,” pinta Bupati Ipuk.
Selain itu, Bupati Ipuk juga meminta agar anggota pramuka terus mengasah soft skill, yakni berupa karakter diri, seperti pekerja keras, bersikap terbuka, punya rasa ingin tahu, dan daya juang yang tinggi.
Sementara, salah satu peserta pawai lampion, Gavinda Khoirul Ma’i, pelajar kelas V SDN Model, mengatakan bahwa ia sejak pagi menyiapkan lampion yang dibuatnya sendiri dengan bahan bambu dan gabus.
“Saya senang bisa ikut pawai lampion ini. Saya membuat lampion berbentuk burung garuda dengan warna merah putih sebagai lambang cinta Indonesia,” ungkap Gavinda.
Muhammad Bawazier, pelajar kelas VIII SMPN 1 Banyuwangi, juga mengungkapkan kegembiraannya bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti pawai lampion. Saya membuat lampion berbentuk lambang pramuka dengan warna kuning dan hijau. Semoga tradisi pawai ini terus diadakan,” imbuhnya.
Selain Pawai lampion, sebelumnya telah digelar Festival Literasi Merdeka dan Pawai Kebangsaan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bagian dari Festival Merdeka yang akan terus berlangsung hingga akhir bulan Agustus mendatang.