visfmbanyuwangi.com – Saat ini, tengah berlangsung aksi “Big Clean Up Muncar” di Pantai Tratas, Kecamatan Muncar dengan diikuti oleh ratusan orang, yang merupakan kolaborasi Pemkab Banyuwangi bersama NGO Sungai Watch dalam upaya penanganan persampahan.
Aksi ini diikuti oleh tim gabungan dari Pemkab Banyuwangi, Sungai Watch dan relawan dari unsur komunitas, mahasiswa dan pelajar.
Setiap harinya berton-ton sampah anorganik yang terdiri dari botol plastik, kantong plastik, gelas plastik, dan sebagainya berhasil dibersihkan.
Co Founder Sungai Watch, Sam Benchegib menyebut, aksi ‘Big Clean Up’ ini merupakan bagian dari misi menghentikan sampah plastik masuk ke laut yang menjadi fokus utama organisasi pihaknya bersama Pemkab Banyuwangi.
“Kami memilih Pantai Tratas karena menjadi salah satu pantai yang paling banyak sampahnya di perairan Muncar,” ujar Sam.
Ia menjelaskan, sampah-sampah yang muncul di Pantai Tratas merupakan sampah yang berasal dari sungai-sungai yang bermuara di pantai tersebut.
“Sampai dengan hari Kamis (7/9/2023) sampah yang berhasil kami bersihkan mencapai 19 ton. Sampah-sampah itu lalu kami bawa ke gudang penyortiran di Kecamatan Bangorejo untuk dipilah lalu diproses lebih lanjut,” kata Sam.
“Beberapa hari ini, kami terus mengerjakan di wilayah setempat sampai Tratas benar-benar bersih dari sampah. Disini, banyak relawan yang terlibat,” jelasnya.
Sementara, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus mendukung aksi Sungai Watch dan semua relawan yang membersihkan pantai dan sungai di Muncar.
“Aksi ini sangat berarti karena menjadikan Pantai Muncar menjadi bersih, indah dan lebih sehat bagi nelayan dan warga setempat,” ungkap Bupati Ipuk.
“Ini adalah langkah konkrit untuk mengurangi sampah di Banyuwangi khususnya di wilayah pantai. Saya yakin nelayan akan semakin nyaman untuk bekerja dan warga juga semakin sehat karena lingkungannya menjadi bersih,” paparnya.
Bupati Ipuk terus mengimbau kepada warga untuk tidak membuang sampah sembarangan. “Karena seberapa besarpun usaha pemerintah daerah membersihkan sampah, jika tak ada perubahan budaya membuang sampah maka akan percuma,” imbuhnya.
Manajer Sungai Watch Banyuwangi Suhardiyanto menjelaskan semua sampah yang dikumpulkan dari Pantai Tratas akan disortir, dipilah dan didaur ulang.
“Kami olah sedemikian rupa agar tidak menghasilkan sampah lagi,” kata pria yang akrab disapa Hari tersebut.
Ia menjelaskan, sampah-sampah yang bisa didaur ulang akan diolah, sedangkan yang tidak bisa didaur ulang akan dipilah, dicacah dan dipres menjadi lempengan untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Misalnya saja sebagai dinding dan benda-benda lainnya.
Sementara itu, bersama Pemkab Banyuwangi, Sungai Watch telah memasang 23 jaring penghalang di sejumlah sungai di Banyuwangi untuk mencegah masuknya sampah ke laut. Jaring-jaring ini berfungsi untuk mencegah sampah plastik yang dibuang masyarakat ke sungai masuk ke laut.
“Setiap harinya tim Sungai Watch turun ke sungai-sungai itu untuk mengangkut sampah ke gudang penyortiran. Sampai saat ini sampah yang sudah kami kumpulkan mencapai ratusan ton,” papar Hari.
“Rencananya kami akan pasang 30 jaring lagi dalam waktu dekat,” pungkasnya.