visfmbanyuwangi.com – Sehari sebelum pagelaran Gandrung Sewu di Pantai Marina Boom, Kabupaten Banyuwangi, Bupati Ipuk Fiestiandani mengukuhkan sekitar 1.200 siswi yang terlibat dalam perhelatan akbar tersebut, Jum’at (15/9/2023).
Sementara gelaran Gandrung Sewu sendiri dilaksanakan pada Sabtu (16/9/2023).
Proses pengukuhan digelar dengan tradisi Meras Gandrung. Meras Gandrung adalah ritual yang diberlakukan kepada penari gandrung sebagai tanda kelulusan. Biasanya, Meras Gandrung diikuti oleh para penari gandrung profesional atau yang biasa disebut sebagai gandrung terop.
Mereka yang menjalani Meras Gandrung dinyatakan siap untuk tampil dalam pentas gandrung terop secara utuh, menampilkan tari gandrung sesuai pakem-pakemnya.
Prosesi Meras Gandrung dipimpin oleh penari gandrung terop legendaris, Mbok Temuk. Bupati Ipuk secara simbolis memakaikan Omprog, hiasan kepala yang dipakai oleh para penari gandrung. Prosesi Meras Gandrung diikuti beberapa perwakilan penari.
“Bunda bangga dengan Kalian. Kalian tidak banyak bicara, tapi akan memberikan sesuatu yang luar biasa bagi Banyuwangi,” kata Bupati Ipuk kepada para penari Gandrung Sewu.
Sebelum dikukuhkan, para penari terlebih dahulu menjalani prosesi gladih bersih. Mereka memeragakan setiap gerakan koreografi yang telah dilatihkan selama sekitar sebulan terakhir.
Meski hanya berupa penampilan gladih bersih, pagelaran itu menyedot perhatian banyak orang. Ratusan penonton berkumpul untuk menyaksikan aksi para penari.
Yang mengharukan di akhir penampilan. Ibu-ibu dari para peserta ikut masuk ke dalam formasi barisan penari dan memeluk anaknya masing-masing. Ini sebagai simbolisasi pengorbanan orang tua yang telah mendukung anak-anak mereka dalam mengikuti seluruh rangkaian proses pertunjukan Gandrung Sewu mulai dari latihan sampai pada hari tampil.
“Selamat kepada para penari. Saya berdo’a semoga kalian bisa memberikan penampilan yang terbaik,” ungkap Bupati Ipuk.
“Saya mengajak warga Banyuwangi untuk memberi dukungan, memberi suprot dan mendo’akan agar para penari gandrung yang akan tampil bisa memberikan persembahan yang terbaik. Karena mereka akan membawa nama baik Banyuwangi menjadi lebih baik lagi,” harap bupati perempuan tersebut.
Para penari Gandrung itu, sebelumnya telah berlatih menari Gandrung selama dua bulan lebih sebagai persiapan Gandrung Sewu.
Gandrung Sewu telah masuk dalam agenda Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf. Di banyuwangi, Gandrung Sewu menjadi agenda tetap Banyuwangi Festival yang telah di gelar sejak tahun 2021 lalu.
Bupati Ipuk menambahkan, Gandrung Sewu telah berkontirbusi menjadi pendorong ekonomi yang langsung di rasakan oleh warga.
“Penginapan, restoran, warung, homestay, UMKM. Semuanya merasakan berkah dari event ini,” ujarnya.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berjuang mempertahankan eksistensi Gandrung Sewu,” imbuh Bupati Ipuk.
Pada tahun ini, pagelaran Gandrung Sewu mengangkat tema “Omrog, The Glory of Art”. Yang memambah spesial, pagelaran juga akan diisi dengan “air show” para prajurit TNI Angkatan Udara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan, Omprog yang berarti mahkota penari gandrung mengandung simbol sebagai pelindung kepala yang merupakan pusat kesadaran manusia serta manifestasi dari manusia yang memiliki derajat.
“Omprog merujuk kepada sikap pengendalian diri seorang Gandrung. Seorang penari harus mampu menjaga diri agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan terhormat (The Glory of Art) sesuai simbolisasi derajat yang ada di mahkota Omprog,” papar Bramuda.
Sementara, sebelum puncak penampilan Gandrung Sewu, beberapa kegiatan juga mulai digelar sejak Kamis (13/9/2023). Mulai dari parade “Padang Bulan” yang menampilkan atraksi tarian dari beberapa sanggar tari di Banyuwangi, Meras Gandrung, hingga pagelaran Gandrung Terop.