visfmbanyuwangi.com – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin terlihat akrab dengan puluhan kader kesehatan saat mengunjungi posyandu Seruni di Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi.
Baru saja Menkes tiba, para kader posyandu menyambutnya dengan penampilan dan yel-yel.
Kader yang mayoritas adalah ibu-ibu itu tampil lincah di hadapan Menkes Budi yang didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Setelahnya, mereka mengantar Menkes menengok program-program dan layanan posyandu.
Salah satu yang ditonjolkan adalah Bengkel Sakinah, program besutan Bupati Ipuk berupa ruang konsultasi kesehatan keluarga.
Di sana, Menkes melihat bagaimana para kader tersebut menjalankan perannya dalam promosi kesehatan mental keluarga. Ia tampak menyimak apa yang disuguhkan para kader tersebut.
“Saya lihat posyandu di Banyuwangi aktif dan kader-kadernya semangat. Saya harap, dengan kader yang bersemangat maka layanan kepada masyarakat bisa baik,” tutur Menkes Budi.
Dalam kunjungan itu, Menkes Budi menyempatkan berdialog dengan puluhan kader posyandu. Mereka juga berinteraksi, berdiskusi, dan bercanda. Mendapat kesempatan berdialog, salah satu kader dengan semangatnya langsung bertanya kepada Menkes Budi.
Salah satunya, Ibu Siti Badriyah. Kader yang telah bertugas selama 13 tahun tersebut berharap Kementrian Kesehatan akan menggelar pelatihan kepada para kader di Jakarta supaya mereka bisa lebih berkembang.
“Kami disini yang terbaik pak. Untuk kami lebih berkembang, kalau bisa ya diundang ke Jakarta. Dilatih di ibukota gitu lho Pak,” seloroh Siti yang disambut gelak tawa oleh Budi.
Menkes Budi lalu menjelaskan, Kemenkes tengah menyiapkan program pelatihan untuk 3 juta kader posyandu se-Indonesia. Mereka akan dilatih sesuai dengan tingkat keterampilan masing-masing.
“Kementrian Kesehatan akan melatih para kader posyandu untuk ditraining kembali. Karena kami ingin kader itu tak hanya menjaga kesehatan balita dan ibu hamil, tetapi juga lansia dan remaja. Jadi ke depan, kader harus menyentuh semua siklus hidup dan semua usia,” paparnya.
Menkes Budi menjelaskan, Kemenkes juga tengah menyusun peraturan agar para kader posyandu bisa diakui secara resmi di sistem pemerintahan.
“Biasanya anggaran untuk kader ini bersifat suka rela. Saat ini kami sedang memformalisasikan. Semoga tahun depan bisa berjalan, ada insentif resminya,” harap Menkes.
Kader lain, Yuli Estianti, menyampaikan bahwa para kader di Posyandu Seruni membuat produk sabun ekoenzim dan kini telah diproduksi dan siap dipasarkan dalam waktu dekat.
“Bagaimana pak caranya agar bisa dibantu pemasaran produk kami? Produk kami ini ramah lingkungan. Dan ini akan menyemangati para kader,” ungkap Yuli.
Sementara, kader lainnya, Elis berkisah soal lika-liku perjuangan kader posyandu. Ia mengingat salah satu kasus yang pernah ditangani di Bengkel Sakinah yakni masalah kesehatan jiwa ibu yang baru saja melahirkan.
“Dengan pendampingan intens para kader, akhirnya ibu itu bisa dikuatkan sehingga proses menyusui tak terganggu. Awalnya si Ibu depresi,” tutur Elis.
Mendengar cerita dan curhatan para kader, Menkes Budi mengapresiasi kerja mereka. Apalagi, para kader mampu menihilkan angka kematian ibu dan bayi dalam proses persalinan selama setahun terakhir.
“Luar biasa kader di sini,” ujar Budi.
Selain bertemu para kader, Menkes Budi juga bertemu dengan tenaga kesehatan untuk mendapat masukan terkait pembangunan kesehatan di daerah. Salah satunya bertemu dengan IDI Banyuwangi. Mulai masalah penambahan fasilitas di RSUD hingga penanganan kesehatan lintas sektoral.