visfmbanyuwangi.com – Para kolektor pusaka di Kabupaten Banyuwangi menggelar jamasan pada awal bulan Suro atau Muharram. Puluhan keris yang punya cerita dan latar belakang bermacam-macam itu dicuci dalam ritual khusus di halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Banyuwangi, Rabu (19/7/2023).
Proses jamasan akan berlangsung hingga Minggu (23/7/2023).
Penjamas sekaligus kolektor pusaka KRT, Ilham Triadi Nagoro mengatakan, jamasan ini untuk membersihkan keris, yang dilakukan setahun sekali setiap Bulan Suro.
Ilham menjamas puluhan keris dan tombak koleksinya. Selain itu, ia juga melayani penjamasan pusaka milik warga Banyuwangi.
Dalam proses penjamasan itu, Ilham menyiapkan beberapa perlengkapan. Mulai dari kembang tujuh rupa dan minyak wangi untuk menjamas keris hingga beberapa sesajen. Selain dijamas, pusaka-pusaka juga dipamerkan dalam kesempatan itu.
Ilham membawa sekitar 50 dari 500 pusaka miliknya untuk dilihat oleh para penikmat benda kuno.
“Beberapa pusaka milik saya ini punya cerita yang panjang. Misalnya, keris Betok peninggalan Kerajaan Kadiri. Ini dibuat sekitar tahun 800 Masehi,” kata Ilham.
Ilham juga mengoleksi keris buatan Empu Gandring, Tri Sula buatan Empu Pitrang, dan Panji Penganten peninggalan Kerajaan Singasari.
Bukan banya itu, pusaka-pusaka yang disebut berasal dari era Kerajaan Blambangan juga dijamas dan dimaperkan di tempat itu. Beberapa di antaranya tombak Biring Lanang dan Padmayoni serta pedang Luwuk.
“Tidak semua pusaka ini milik saya. Disini saya ikut menjamas. Karena jumlahnya sampai 500-an, proses jamasannya diselesaikan pada bulan Suro ini,” papar Ilham.
Selain itu, Ilham juga menjamas pusaka-pusaka milik warga Banyuwangi.
“Banyak kolektor keris atau pusaka lain yang tak paham caranya merawat atau menjamas keris. Saya membantu untuk menjamaskan di tempat ini,” pungkas Ilham.