Lindungi Kawasan Hulu Sungai, Bupati Ipuk Fiestiandani Bagikan Puluhan Ribu Bibit Tanaman Keras

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi terus menggalakkan konservasi lingkungan, terutama di daerah hulu. Dalam hal ini, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani membagikan 32 ribu bibit tanaman kepada kelompok tani yang tinggal di lereng selingkar Gunung Raung dan Ijen. Bibit buah yang dibagikan terdiri dari durian, manggis, dan alpukat.

Menurut Bupati Ipuk, aksi konsevasi tanaman di kawasan selingkar Raung dan Ijen harus terus digalakkan.

“Tanaman buah dipilih karena selain pohonnya menjaga alam, hasil buahnya juga bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat,” ungkap Bupati Ipuk.

“Bibit buah itu ditanam pada lahan kosong di 29 desa yang tersebar di delapan kecamatan. Harapannya, batang bibit buah yang merupakan tanaman keras akan menjadi pelindung di kawasan hulu aliran sungai di Banyuwangi,” imbuhnya.

Bupati Ipuk mengaku ini juga untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan tanah longsor. Pemkab terus memasifkan pelaksanaannya dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak.

Puluhan ribu bibit tersebut telah dibagikan Bupati Ipuk saat program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), di Bumi Perkemahan Jeongmara, Kecamatan Songgon pada bulan April lalu.

“Konservasi sangat diperlukan guna menjaga vegetasi hutan. Maupun lahan-lahan yang kosong di perdesaan,” kata Bupati Ipuk.

“Keberadaan tanaman akan membuat tanah berpori sehingga air mudah merembes ke dalam tanah. Ini bisa membantu meningkatkan persediaan air tanah, sekaligus mencegah terjadinya banjir,” paparnya.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda, menambahkan, bantuan bibit tersebut, diberikan kepada kelompok tani (Poktan) di  29 desa pada 8 kecamatan yang terletak di sekitar Raung dan Ijen. Di antaranya Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Sempu, Songgon, Licin, Glagah, Kalipuro dan Wongsorejo.

Sebelumnya, pemkab juga telah melakukan penghijauan di kawasan Gantasan, Lereng Ijen. Sedikitnya 1000 bibit pohon telah ditanam dikawasan hulu tersebut.

“Selain juga dibuat rorak-rorak (parit buntu) untuk penahan air sehingga air hujan tidak langsung turun ke hilir,” pungkas Ilham.

Share this Article
Leave a comment