Lagi. Kampung Lebak Terendam Banjir, Kali Ini Kiriman dari Hulu

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Di hari Minggu (12/2/2023), perkampungan warga di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi kembali terendam banjir, setelah dua hari sebelumnya mengalami peristiwa yang sama.

Banjir akibat luapan Sungai Kalilo itu terjadi mulai Jumat (10/2/2023) hingga Minggu (12/2/2023).

Tercatat ada ratusan rumah yang dihuni sekitar 150 Kepala Keluarga (KK) terendam banjir. Mereka bermukim di RT 1, RT 2 dan sebagian di RT 4 yang ada di RW 1. Sedangkan di Lingkungan Lebak RW 1 sendiri terdapat 4 RT yang dihuni 225 KK.

Sementara, Ketua RT 02, Lingkungan Lebak, Tomhari mengatakan, banjir yang terjadi pada Jumat (10/2/2023) dan Sabtu (11/2/2023), karena hujan deras. Sehingga, sungai Kalilo yang ada di sisi utara perkampungan warga meluap.

Sedangkan pada Minggu (12/2/2023) sore, ratusan rumah di Lingkungan Lebak kembali diterjang banjir.

“Tapi bencana kali ini merupakan banjir kiriman dari hulu,” ungkap Tomhari.

“Karena di wilayah perkotaan tak terjadi hujan. Tapi tiba-tiba air sungai meluap ke rumah-rumah warga,” ujarnya.

Demi keselamatan warga, Tomhari mengaku langsung mengungsikan warga yang sakit, lansia dan anak-anak ke tempat aman. Sejak banjir melanda di hari pertama, warga sudah mengevakuasi barang-barang berharganya yang bisa diselamatkan, termasuk dokumen penting.

“Namun ada juga sebagian barang yang tidak bisa diselamatkan, terutama barang elektronik seperti kulkas hingga kipas angin. Kalau kasur dan pakaian didalam lemari pasti ikut basah. Sehingga warga sini membiarkan barang-barangnya tterendam karena daerah sini sudah menjadi langganan banjir,” papar Tomhari.

Warga setempat, Superin mengatakan, dalam satu minggu, banjir melanda perkampungannya sebanyak 3 kali.

“Banjir paling parah terjadi di hari pertama, Jum’at (10/2/2023) lalu. Ketinggian air yang merendam rumah warga diprediksi mencapai 1,6 meter. Banjir kedua dan ketiga yang berlangsung pada hari Minggu ini mencapai sekitar 50 cm,” papar Superin.

Menurut Superin, pemukiman warga setempat sudah menjadi langganan banjir, terutama hujan dengan intensitas tinggi dan juga banjir kiriman dari hulu.

“Selain dari luapan Sungai Kalilo, air juga datang dari jalan raya yang masuk lewat gorong-gorong,” tutur Superin.

Selang beberapa lama disaat debit air sungai Kalilo sedikit menurun, puluhan warga melakukan penyedotan air yang merendam pemukiman menggunakan mesin yang sudah mereka siapkan.

Selang mesin terdapat di dua arah. Satu selang melakukan penyedotan di pemukiman warga, sedangkan selang lainnya membuangnya kembali ke aliran sungai Kalilo.

Share this Article
Leave a comment