visfmbanyuwangi.com – Perjalanan Kirab Pemilu 2024 tiba di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, setelah konvoi ikon pesta demokrasi tersebut melintasi sejumlah wilayah di Tanah Air.
Kirab Pemilu 2024 di Jalur VI ini memulai start dari Nusa Tenggara Timur (NTT) bergerak ke arah barat yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), kemudian Bali, lalu masuk Pulau Jawa. Kirab Pemilu ini membawa 18 bendera partai politik (parpol) yang ikut dalam kontestasi pesta demokrasi 2024 mendatang.
Serah terima bendera parpol dari KPU Jembrana, Bali ke KPU Banyuwangi dilakukan di Gesibu Blambangan, Selasa (05/09/2023).
Penyambutan pun berlangsung meriah. Diawali tampilan band cukup tersohor di Banyuwangi, disusul beberapa jenis budaya lokal. Mulai tari Jejer Gandrung hingga tarian Jaran Goyang.
Tidak hanya itu, kedatangan iring-iringan kirab juga diwarnai aksi flashmob massal. Ribuan orang penyelenggara pemilu mulai tingkat desa hingga kabupaten serentak lenggak-lenggok dengan iringan Jingle Pemilu 2024.
“Ada 2 hal yang menjadi target dari kegiatan Kirab Pemilu 2024 ini. Pertama, target sosialisasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat itu penting dalam rangka untuk memberikan pengetahuan informasi seluas-luasnya,” kata Ketua KPU Provinsi Jawa Timur, Khoirul Anam dalam sambutannya.
Menurutnya, KPU ditantang oleh banyak pihak agar sosialisasi yang di lakukan KPU tidak hanya mengejar kwantitas saja, namun juga harus mengejar kwalitas.
“Untuk itu, dengan kegiatan kirab pemilu 2024 ini di harapkan tidak hanya meningkatkan kehadiran partisipasi pemilih di TPS saja, tetapi juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu,” ujar Anam.
Anam menyebut, target kedua adalah kegiatan ini sebagai sarana kolaborasi multi pihak. Artinya, kirab pemilu ini tidak mungkin bisa terlaksana dengan baik apabila tidak melibatkan banyak pihak.
“Inilah yang di maksud bahwa Pemilu 2024 adalah sarana integrasi bangsa. Bagaimana kemudian pemilu bisa melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu melaksanakan pesta demokrasi menjadi pesta bersama. Sehingga di harapkan, tidak lagi pemilu sebagai ancaman migrasi tetapi pemilu sebagai sarana integrasi bangsa,” papar Anam.
Sementara itu, dalam sambutannya pula, Ketua KPU Banyuwangi Dwi Anggraini Rahman mengatakan, kirab ini adalah program nasional yang dilakukan dalam menyongsong 1 tahun menuju peringatan pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024.
“Jadi, acara ini bukan sekedar mengirap bendera, melainkan juga bagian sosialisasi pelaksanaan pemilu untuk 2024,” ungkap Dwi.
“Lewat Kirab Pemilu ini masyarakat lebih mengetahui parpol apa saja yang ikut hingga kapan pelaksanaan pemilu 2024. Termasuk membawa semangat bagi penyelenggara maupun pemilih,” tuturnya.
Selain itu kata Dwi, kirab ini sekaligus mengingatkan partisipasi masyarakat akan kesadaran untuk menggunakan hak suara dalam Pemilu serentak 2024.
“Pemilu adalah pesta seluruh rakyat dan disinilah suara atau hak pilih rakyat akan menentukan nasib bangsa kedepannya,” kata Dwi.
Dwi menambahkan, Kirab Pemilu 2024 di Banyuwangi digelar selama sepekan mulai tanggal 5-11 September 2023. Serangkaian kegiatan telah disiapkan KPU. Diantaranya mengirapkan bendera parpol ke seluruh kecamatan di Banyuwangi, bertemu media (pers) sebagai penyambung informasi ke masyarakat berkenaan sosialisasi pemilu, ada juga acara senam di Pulau Merah sekaligus bersih-bersih pantai, terakhir meneruskan estafet bendera kirab ke KPU Situbondo.
“Kirab Pemilu ini sekaligus memotret kesiapan semua pihak dalam penyelenggaraan pesta demokrasi,” tutur Dwi.
Pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan deklarasi Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa.
Tambahan informasi, Kirab Pemilu 2024 di Banyuwangi turut dihadiri Ketua KPU Provinsi Bali, KPU Kabupaten/Kota se-Bali, Ketua KPU Provinsi Jatim beserta jajaran, perwakilan KPU se-Jatim hingga PPK dan PPS se-Kabupaten Banyuwangi.