Kendalikan Inflasi, Banyuwangi dan Bulog Gelar Operasi Pasar Murah

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Pengendalian inflasi terus dilakukan secara terukur oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, salah satunya dengan menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Banyuwangi.

Dalam hal ini, menggelar operasi pasar murah untuk komoditas beras, seiring dengan merangkaknya harga beras di pasaran.

“Saya perintahkan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) dan dinas terkait untuk terus memantau harga bahan pokok di pasaran dan segera melakukan penanganan jika terjadi hal-hal yang bisa memicu peningkatan inflasi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Operasi pasar murah sebagai bagian pengendalian inflasi itu dilakukan sejak 13 hingga 28 Februari 2023 di seluruh kecamatan di Banyuwangi.

“Kami ajak Bulog menggelar operasi pasar. Harapannya agar harga di pasaran terkendali,” ungkap Bupati Ipuk.

Kepala Bulog Kantor Cabang Banyuwangi, Harisun, menjelaskan untuk kegiatan ini pihaknya menyiapkan beras kualitas medium seharga Rp. 9.000 per kilogram (kg) yang dijual dalam kemasan 5 kg, 10kg, dan 25 kg.

“Setiap hari, operasi pasar dilaksanakan di 7-10 titik yang tersebar di berbagai wilayah. Masing-masing titik mendapatkan jatah 10 ton. Sehingga total beras yang dipasok Bulog mencapai 70-100 ton per hari, menyesuaikan jumlah lokasinya,” papar Harisun.

Operasi Pasar murah dimulai pukul 08.00 WIB-12.00 WIB. Hampir di setiap lokasi, stok langsung ludes diserbu warga hanya dalam 1-2 jam, terutama beras kemasan 5 kg. 

Seperti yang terpantau di pasar murah Lapangan Lugjag, Kecamatan Rogojampi. Dalam hanya hitungan satu jam digelar, beras kemasan 5 kg sudah habis diborong warga.

Kemasan 25 kg juga tidak sepi peminat, warga yang kehabisan kemasan kecil tetap antusias membeli kemasan besar di operasi pasar. Beras kemasan 25 kg dipatok harga Rp 225 ribu, sedangkan dipasaran mencapai Rp 300 ribu.

Harisun menambahkan, untuk memastikan operasi pasar tersebut tepat sasaran, Bulog membatasi jumlah pembelian beras per orang sebanyak 2 kemasan.

“Ini juga untuk meminimalisir penimbunan. Selain itu juga untuk pemerataan agar semakin banyak warga yang bisa membeli beras dengan harga murah,” imbuh Harisun.

Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan UMKM Kabupaten Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menambahkan harga beras di pasaran mulai mengalami peningkatan.

“Itu karena saat ini belum memasuki masa panen yang diperkirakan pada bulan Maret mendatang,” kata Nanin.

“Saat ini harga beras di pasaran kisaran Rp 10.500 – Rp 13.000 per kilogram tergantung kualitasnya,” pungkasnya.

Share this Article
Leave a comment