visfmbanyuwangi.com – Pemkab Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi.
Pada kunker ini, Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga memboyong 200 orang jajarannya untuk melihat secara langsung penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu.
Rombongan Pemkab Konawe Selatan ini di terima langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan.
Dalam kesempatan ini, Bupati Surunuddin mengatakan bahwa penerapan SPBE Banyuwangi diakuinya sudah baik.
“Oleh karena itulah, kami melakukan studi tiru ke Banyuwangi. Sekaligus apa saja inovasi yang dilakukan Banyuwangi ingin kami contoh, yang tentunya menyesuaikan kondisi daerah kami,” ujar Bupati Surunuddin.
Banyuwangi berdasarkan penilaian Kemenpan RB pada 2021 ditetapkan sebagai daerah dengan nilai SPBE terbaik kedua se-Indonesia, dan menjadi satu-satunya pemerintah daerah di Jawa Timur yang masuk dalam kategori ”Sangat Baik”.
Selanjutnya pada penilaian 2023, Banyuwangi kembali meraih nilai tinggi sehingga kembali meraih penghargaan Digital Government Award.
Dalam kunjungannya, Surunuddin hadir bersama Sekda Konawe Selatan Siti Chadidjah dan anggota DPRD Konawe Selatan, bersama jajarannya. Mereka berada di Banyuwangi selama tiga hari, 5-7 Juni 2023.
“Selain SPBE, kami juga ingin belajar banyak hal dari Banyuwangi, khususnya masalah e-government. Mulai Smart Kampung, pengelolaan keuangan, BUMDes, hingga pariwisata,” kata Bupati Surunuddin.
Sementara, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik kedatangan rombongan Pemkab Konawe Selatan.
Bagi Bupati Ipuk, kesempatan tersebut menjadi momentum untuk saling belajar dan berbagi pengalaman.
“Kami sangat terbuka dan siap berkolaborasi dengan Konawe Selatan. Semoga, kedatangan Pemkab Konawe Selatan ini bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Sebaliknya, Pemkab Banyuwangi pun akan memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar banyak hal dari jajaran Pemkab Konawe Selatan,” papar Bupati Ipuk.
Disampaikan Bupati Ipuk, penerapan SPBE adalah instrumen untuk mempermudah dan mempercepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan percepatan pelayanan bagi warga, pada akhirnya akan bermuara terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mengembangkan SPBE hingga ke tingkat desa. Ini sebagai upgrade dari upaya kami didalam mengembangkan Smart Kampung,” tutur Bupati Ipuk.
“Berbagai upaya pengembangan desa yang kami lakukan, membuat Banyuwangi bebas dari status desa tertinggal dan desa berkembang,” imbuhnya.
Sementara, berbagai prestasi yang diraih Banyuwangi, semakin menarik banyak orang datang ke Banyuwangi. Sejak beberapa tahun terakhir, berbagai lembaga/kementerian menggelar rakor di Banyuwangi.
Tak sedikit kabupaten/kota dari seluruh Indonesia juga berkunjung untuk studi tiru dan berwisata ke Banyuwangi. Bahkan banyak juga kementrian menjadikan Banyuwangi sebagai pilot project berbagai program percontohan.
Bupati Ipuk menambahkan, dengan semakin banyaknya orang hadir ke Banyuwangi, tentunya akan meningkatkan perekonomian daerah.
“Tidak hanya mendorong kami untuk meningkatkan pelayanan publik, namun apresiasi orang dengan hadir ke Banyuwangi untuk saling sharing ini akan membuat ekonomi di daerah bergerak,” pungkas bupati perempuan tersebut.