visfmbanyuwangi.com – Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir dan membuka acara Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) dalam rangka peringatan satu abad Nadhlatul Ulama (NU) di Banyuwangi, Senin malam (9/1/2023), yang di gelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sejumlah tokoh PBNU pun sudah tiba di Banyuwangi sejak hari Minggu (8/1/2023). Yakni Ketua Umum PBNU KH Yahya Choli Staquf dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU, Zanuba Arifah Hafsoh alias Yenni Wahid serta Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf.
Dan pada Senin pagi (9/1/2023), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD tiba di Bandara Banyuwangi untuk ikut menghadiri kegiatan yang di gelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi tersebut.
Sementara, Presiden Joko Widodo sendiri di jadwalkan akan tiba di Bandara Banyuwangi pada Senin sore (9/1/2023) sekira pukul 16.30 WIB lanjut berkunjung ke Pendopo Sabha Swagatha Blambangan Banyuwangi. Selanjutnya, sekira pukul 18.15 WIB, di jadwalkan tiba di Stadion Diponegoro untuk mengikuti rangkaian peringatan satu abad Nahdlatul Ulama. Selanjutnya pukul 21.20 WIB di jadwalkan kembali ke Bandara Banyuwangi lalu take off ke Bandara Halim Perdana Kusuma.
Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf menjelaskan, Banyuwangi sengaja dipilih sebagai salah satu lokasi peringatan satu abad NU karena dinilai memiliki tradisi dan akar historis cukup kuat dalam tradisi keislamannya.
“Apalagi, di Banyuwangi merupakan tempat lahirnya Sholawat Badar,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Yahya tersebut.
Pada acara ini, PBNU akan memberikan penghargaan pada mendiang KH. Ali Manshur sebagai penggubah sholawat yang menjadi ciri khas warga Nahdliyin.
Gus Yahya di terima oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan didampingi Menpan RB Abdullah Azwar Anas.
“Banyuwangi ini dikenal dengan tradisi budayanya yang juga kuat. Semoga, digelarnya acara ini di Banyuwangi juga turut mendorong perekonomian daerah,” ujarnya.
Gus Yahya juga mengapresiasi perkembangan Kabupaten Banyuwangi.
Menurutnya, pembangunan daerah ujung timur Pulau Jawa ini dilakukan dengan strategi yang kreatif.
“Pengembangan Banyuwangi ini difikirkan dengan konsep yang komprehensif. Sangat kreatif dengan berbagai terobosan yang cerdas,” imbuh Gus Yahya.
Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) digelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi pada Senin 9 Januari 2023, pukul 19.00 WIB. FTIN diisi dengan berbagai pertunjukkan kolosal.
Di antaranya Lalaran Alfiyah Kolosal yang melibatkan lebih dari 500 santri. Mereka membawakan tradisi menghafal nadzam ilmu nahwu tersebut secara artistik dengan sentuhan berbagai budaya Nusantara.
Selain itu, juga ditampilkan Kreasi Hadrah Nusantara. Tampilan spektakuler ini diikuti oleh 300 penabuh rebana dan 500 penari yang membawakan ragam tari daerah berbasis Islam di Nusantara.
Tak hanya itu, juga digelar simposium yang melibatkan 25 cendikiawan dan budayawan berlatar Nahdliyin dari seluruh Indonesia. Selanjutnya, acara ditutup dengan Konser Sholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir As-Segaf.
Saat di Pendopo, Gus Yahya dan Yenny Wahid berkeliling menikmati arsitektur pendopo Banyuwangi yang berusia hampir 250 tahun tersebut. Rumah dinas bupati Banyuwangi ini telah direvitalisasi dengan konsep hijau (green building).
Sama halnya dengan Gus Yahya, Yenni Wahid juga mengaku senang bisa kembali berkunjung ke Banyuwangi, khususnya ke pendopo Sabha Swagatha Blambangan.
Yenni terlihat menikmati suasana asri di rumah dinas bupati Banyuwangi tersebut. Sesekali Yenni tampak berfoto di spot-spot cantik di dalam pendopo.
Saat berkeliling pendopo, Yenni mengaku suasananya dinilai adem sekali.
“Disini suasana adem banget. Bangunannya unik dengan mempertahankan kultur heritage-nya,” ungkap putri keempat presiden ke-empat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut
“Tata kelola dan arsitektur pendopo Banyuwangi juga sangat ramah lingkungan,” imbuhnya.
Usai dari pendopo, kedua tokoh NU tersebut juga tampak menikmati panorama pantai Solong Banyuwangi yang letaknya tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi.