visfmbanyuwangi.com – Sebanyak 41 orang calon penumpang kereta api gagal berangkat untuk mudik lebaran akibat terlambat datang di stasiun wilayah Daop 9 Jember karena terjebak macet dalam perjalanan dari rumah.
Angka tersebut tercatat sejak dimulainya posko Angkutan Lebaran 2023 pada hari Jum’at (14/4/2023) lalu sampai dengan Kamis (20/4/2023).
Plt Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Azhar Zaki Assjari menyayangkan adanya kejadian tersebut.
“Adanya calon penumpang yang gagal berangkat karena terlambat datang itu seharusnya tak perlu terjadi kalau para pelanggan mau meluangkan waktu untuk datang lebih awal ke stasiun,” ujar Zaki.
“Kejadian tertinggi penumpang yang gagal berangkat tersebut terjadi pada hari Selasa (18/4/2023). Pada hari itu ada 17 orang ketinggalan kereta api yang akan ditumpanginya karena terlambat tiba di stasiun Ketapang maupun Banyuwangi baru,” papar Zaki.
Diantaranya pelanggan KA Sri Tanjung, Logawa, Tawangalun, Probowangi, Wijayakusuma, termasuk KA Pandanwangi.
Untuk menghindari agar hal seperti itu tidak terjadi lagi, Zaki mengimbau kepada para pelanggan agar sebelum berangkat memastikan kembali jadwal keberangkatan kereta yang akan ditumpangi.
“Luangkan waktu yang cukup untuk perjalanan menuju stasiun keberangkatan, mengecek kondisi lalu lintas melalui aplikasi peta digital untuk estimasi perjalanan dari rumah hingga tiba di stasiun, serta memastikan sudah memenuhi syarat bepergian naik kereta api,” pinta Zaki.
Sementara itu, selama 7 hari pelaksanaan Angkutan Lebaran 2023, Daop 9 Jember sudah memberangkatkan pemudik sebanyak 51.786 orang, 25.500 diantaranya berangkat dari Stasiun Jember. Sedangkan untuk kedatangan, 53.837 pemudik dari berbagai daerah memasuki wilayah Daop 9 Jember dari Pasuruan hingga Banyuwangi.
“Kereta api menjadi solusi bagi masyarakat yang akan mudik ke kampung halaman ataupun menikmati momen libur selama lebaran dengan mengunjungi tempat wisata, karena perjalanan kereta api yang aman, nyaman, bebas macet dan tepat waktu sampai tujuan,” pungkas Zaki.