visfmbanyuwangi.com – Di tahun 2023 ini, tercatat sebanyak 813 anak muda dari 271 tim telah mengikuti program “Jagoan Banyuwangi” dengan total hadiah modal usaha sebesar Rp 287,5 juta. Program ini merupakan ajang didalam menumbuhkan semangat kewirausahaan untuk anak muda di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri langsung pengumuman para pemenang Jagoan Banyuwangi di Agro Wisata Tamansuruh, Rabu (13/9/2023).
Dalam kesempatan ini, Bupati Ipuk menyampaikan bahwa program inkubasi ini akan terus digeber oleh pemkab sekaligus untuk menampung ide-ide usaha kreatif dari anak-anak muda Banyuwangi.
“Ada ratusan ide bisnis yang mengangkat potensi lokal Banyuwangi, mulai dari sektor pertanian, non pertanian, hingga pemanfaatan teknologi digital. Ini sangat menarik,” ujar Bupati Ipuk.
Dalam kesempatan itu pula, Bupati Ipuk memberikan hadiah total senilai 287,5 juta kepada peserta terbaik. “Hadiah itu sebagai bantuan modal usaha kepada mereka untuk mengembangkan bisnisnya lebih lanjut,” tuturnya.
Bupati Ipuk menjelaskan, setelah mengikuti mentoring, mereka juga diberi hadiah modal usaha sebagai stimulan agar idenya bisa diwujudkan. Bahkan, pemkab juga ada program Banyuwangi Business Academy.
“Di mana alumnus Jagoan Banyuwangi Digital didampingi oleh mentor dari kampus untuk mematangkan idenya yang telah dipresentasikan sebelumnya. Agar apa yang mereka cetuskan bisa terealisasi,” papar Bupati Ipuk.
Jagoan Banyuwangi terdiri atas tiga kategori inkubasi bisnis yakni Jagoan Tani (bidang agribisnis), Jagoan Bisnis (Non agribisnis) dan Jagoan digital (rintisan start up).
Sementara itu, juara Pertama Jagoan Tani adalah Javawangi yang mengusung pemberdayaan petani rempah. Produknya berupa olahan makanan berbahan dasar rempah-rempah nusantara, seperti jahe jelly drink dan jahe latte.
“Kami ke-trigger dengan kondisi gaya hidup anak muda sekarang yang banyak mengkonsumsi minuman tinggi gula. Lalu terpikir membuat produk minuman menyehatkan, non gula, dan non pengawet. Namun kami mengemas lebih menarik, baik produk maupun kemasannya,” jelas Julfia Rasya Putri dari Javawangi.
Kemasan produk yang ditampilkan tim Javawangi terlihat menarik. Misalnya pengemasan rempah bubuk dengan kantong celup dan dikemas dalam pouch, serta menyediakan produk fast drink dalam bentuk botol dan cup yang kekinian.
“Kami menjualnya secara online dan offline. Sementara minuman dalam bentuk botol dan cup dijajakan di kedai-kedai dengan bekerja sama melalui sistem franchise,” kata Julfia.
Saat ini ada empat franchise dan delapan keagenan. Lewat usahanya ini Javawangi juga memberdayakan para petani rempah di sekitar area rumahnya di wilayah Muncar. Saat ini ada 10 petani rempah sebagai pemasok bahan utama produksi minumannya.
Salah satu pemenang Jagoan Bisnis, tim Haute membuat usaha tas anyaman berbahan dasar sampah plastik yang telah melalui proses tertentu. Meskipun berbahan daur ulang namun desain tas Haute sangat fashionable dan mengikuti tren kekinian.
“Ada 20 ibu rumah tangga yang terlibat dalam usaha ini. Kami berharap, seiring berkembang usahanya, maka akan banyak yang terlibat,” kata Gadis dari Tim Haute.
Selain itu juga ada pemenang dari kategori Jagoan Digital yakni Tim To Doing yang mengusung aplikasi Start Up konseling ‘speeky’.
‘Speeky’ merupakan aplikasi konseling bagi siswa berbasis teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligent (AI). Aplikasi ini sudah mencapai 80 persen.
Dalam waktu tiga bulan ke depan sudah siap meluncur. Bahkan sudah ada klien sekolah yang tertarik untuk menjadi pilot project aplikasi ini.
Pemenang pertama Jagoan Tani mendapatkan bantuan modal sebesar Rp 50 juta, sedangkan 10 finalis terbaik Jagoan Bisnis masing-masing mendapatkan Rp 10 juta, dan 10 finalis terbaik Jagoan Digital mendapatkan masing-masing Rp 12 juta.