visfmbanyuwangi.com – Sebanyak 3.700 personel dari berbagai unsur disiagakan untuk pengamanan kunjungan kerja VVIP Presiden Joko Widodo di Banyuwangi, dalam rangka menghadiri acara Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) yang di gelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dari 3.700 personel tersebut, 1.102 diantaranya adalah aparat kepolisian, 2.331 aparat TNI dan 267 dari Pemkab Banyuwangi. Pengamanan ini diawali dengan kegiatan apel gelar pasukan pam VVIP kunker Presiden RI Joko Widodo dalam rangka pengecekan kesiapan personil dan materiil aparat pam, yang di gelar di Taman Blambangan, Banyuwangi.
Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Muhammad Imam Gogor Agnie Aditya usai memimpin apel gelar pasukan tersebut mengatakan, setelah kegiatan ini, seluruh unsur pengamanan melakukan pengecekan dan pemantauan langsung ke lokasi-lokasi yang dijadikan kegiatan Presiden Joko Widodo, guna memastikan keamanan dan pengamanan.
“Pelaksanaan pam VVIP semua unsur pengamanan harus berfikir tidak ada satu jengkal tanahpun di Banyuwangi yang aman. Semua harus berfikir di Banyuwangi ini tidak aman bagi presiden, tujuanya adalah agar semua bisa meningkatkan kewaspadaan,” papar Danrem.
Danrem meminta Dansubsatgas Bandara Kadisops Lanuda ABD Saleh, sebagai keamanan ring 1 tergantung dari pam ring 3 melakukan patroli lokasi pantauan.
“Pastikan dengan baik tidak ada orang yang dapat masuk ke ring 2, selanjutnya juga demikian di ring 2 tidak boleh masuk ke ring 1,” pintanya.
Danrem menuturkan, untuk Subsatgas route merupakan pekerjaan yang paling berat, karena presiden sering menyapa warga masyarakatnya.
Maka menurutnya, keamanan di route harus benar – benar terjaga, personil pam route diminta untuk tidak statis.
“Pam route harus aktiv dan peka terhadap lingkungan pantauan, serta orang – orang yang berencana melakukan ancaman. Subsatgas Pendopo harus mengamankan lokasi di sekitar pendopo. Subsatgas Stadion merupakan titik utama kegiatan presiden RI di Banyuwangi, jangan sampai kecolongan, memantau dan mengamati orang – orang yang berpotensi melakukan ancaman,” paparnya.
Danrem mengaku, pengamanan VVIP tidak boleh diplayback, tidak bisa diputar balik sekali kejadian yang terjadi tidak dapat diulang.
“Meningkatkan kecurigaan terhadap siapapun, jangan pernah berpikir pam VVIP merupakan rutinitas. Apa – apa yang berpotensi mengganggu jalanya kegiatan diharapkan segera mengambil tindakan, atau melaporkan kepada masing – masing yang tertua,” jelas Danrem.
“Saya yakin Banyuwangi bisa memberikan keamanan dan kenyamanan kegiatan Presiden Joko Widodo,” ungkapnya.
Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) digelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi pada Senin 9 Januari 2023, pukul 19.00 WIB. FTIN diisi dengan berbagai pertunjukkan kolosal.
Sementara, turut hadir dalam kegiatan apel gelar pasukan pengamanan VVIP Kunker Presiden Joko Widodo tersebut yaitu Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa, Dandim 0825/Banyuwangi, Letkol Kav Eko Julianto Ramadan, Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Ansori, Dandim 0824/Jember, Letkol Inf Batara Christopel Pangaribuan, Dandim 0822/Bondowoso, Letkol Arm Suhendra Chipta, Dandim 0823/Situbondo, Letkol Inf Bayu Anjas Asmoro, Dandenpom V/3 Malang, Letkol Cpm Sonder Jhon Wendy, serta AKP Tohjoyo Mewakili Kaden Gegana Brimob Polda Jatim.
Juga Danden Intel Kodam V/Brawijaya, Mayor Inf Deddy Dwi Wijayanto dan Danyon 500/R/Sikatan, Mayor Inf Fadly.
Apel gelar pasukan tersebut terdiri dari Pamtup Intel 2 SSK, Kodim jajaran Korem 083/Baladhika Jaya 6 SSK, Polresta Banyuwangi 2 SSK, Yonkav 3 1 SST, Yonif 500/R 1 SST, Lanal Banyuwangi 1 SST, Yonif 527/BY 3 SSK, Yon Zipur Lima 2 SST, Yonif 516/Branjangan 2 SST, Satbrimob Polda Jatim 1 SST, Wan TNI dan Polwan 1 SST, Damkar Banyuwangi 1 SST, Dishub Banyuwangi 1 SST dan Satpol PP Banyuwangi 1 SST.