visfmbanyuwangi.com – Pergerakan penumpang kapal mencapai 60 ribuan pemudik yang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada H+2 hingga memasuki H+3 lebaran, Selasa dan Rabu (25-26/4/2023).
Dari data PT ASDP Indonesia Ferry, penumpang pejalan kaki maupun yang ada didalam kendaraan bermotor yang sudah diseberangkan dari Jawa ke Bali mencapai 46.633 orang dan kendaraan berbagai jenis sebanyak 12.435 unit yang didominasi kendaraan sepeda motor mencapai 6 ribuan unit dan mobil pribadi sebanyak 5 ribuan unit.
Untuk kendaraan kecil dan sedan sejenis tercatat ada 4 ratusan unit, bus sebanyak 120 unit, kendaraan truck mencapai 3 ratusan unit.
Sementara, untuk pergerakan arus balik dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi tercatat ada 32 ribuan orang penumpang pejalan kaki maupun yang ada didalam kendaraan bermotor. Sepeda motor sebanyak 1.500 an unit, mobil pribadi mencapai 4 ribuan unit.
Sedangkan kendaraan kecil dan sedan sejenis sebanyak dua ratusan unit, bus sebanyak seratusan unit dan kendaraan truk sebanyak tiga ratusan unit.
Untuk arus balik dari arah Bali yang menyeberangan ke Jawa didominasi oleh kendaraan wisatawan yang akan kembali ke daerahnya setelah menghabiskan libur lebaran di pulau dewata.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, M Yasin mengungkapkan bahwa puncak arus balik lebaran tahap pertama terjadi pada H+2 dengan jumlah pergerakan penumpang kapal mencapai 60 ribuan baik pejalan kaki maupun kendaraan bermotor.
“Puncak arus balik tahap kedua di prediksi terjadi pada H+6 dan H+7 atau hari Sabtu dan Minggu (29-30/4/2023),” ungkap Yasin.
“Di masa Angkutan Lebaran 2023 ini, volume penumpang kapal di lintas Ketapang-Gilimanuk di prediksi meningkat hingga 36 persen,” imbuhnya.
Namun menurut Yasin, angka tersebut di perkirakan akan meningkat signifikan, mengingat arus mudik dan balik lebaran tahun ini cukup tinggi karena sudah tidak ada lagi pembatasan bepergian seperti pada tahun 2021 dan 2022 lalu akibat pandemi Covid-19.
Sementara akumulasi peningkatan penumpang belum didapatkan ASDP, menyusul arus balik lebaran masih berlangsung.
Seperti diketahui, Pemerintah resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia pada 30 Desember 2022.
Yasin menjelaskan, guna memberikan kenyamanan para pemudik saat melakukan antrian di area Pelabuhan Ketapang maupun di Pelabuhan Gilimanuk, Bali telah di pasang tenda khusus kendaraan roda 2.
“Selain itu, juga kami siapkan sejumlah tenda di beberapa buffer zone dan area tampung, serta tollgate dengan jumlah yang memadai,” kata Yasin.
Buffer zone ada di area Terminal bus Sritanjung dan Sport Center ASDP di jalan lingkar ketapang. Para calon penumpang kapal bisa membeli tiket online di kedua Buffer Zone tersebut guna mengurai penumpukan kendaraan bermotor di pelabuhan.
“Karena untuk lintas Ketapang-Gilimanuk sudah tidak melayani pembelian tiket manual di pelabuhan. Atau pembelian tiket online bisa dilakukan melalui aplikasi atau web Ferizy,” ujarnya.
Lebih lanjut Yasin mengatakan, ASDP menyiapkan 49 unit armada kapal selama masa angkutan Lebaran 2023 dengan 7 pasang unit dermaga baik MB, Ponton juga LCM. Namun yang di operasikan setiap hari sebanyak 28 unit kapal, sisanya sebagai cadangan.
Sementara saat ini kondisi penyeberangan terpantau cukup padat, sehingga kapal yang di operasikan sebanyak 32 armada sekaligus meminimalisir waktu bongkar setiap armada kapal di masing-masing dermaga dari 45 menit menjadi 35 menit. Hal ini sebagai upaya untuk meminimalisir antrian panjang kendaraan bermotor.
Sementara dari pantauan dilapangan, meski terjadi kepadatan volume penumpang kapal di masa puncak arus balik ini, namun tidak sampai terjadi antrian panjang atau penumpukan kendaraan bermotor di area Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
“ASDP telah menyiapkan ruang tunggu penumpang, toilet dan lainnya. Juga kantong-kantong parkir kendaraan bermotor yang berpusat di area Pelabuhan Ketapang. Juga di lahan milik ASDP di kawasan Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro. Serta di area Terminal bus Sritanjung,” pungkas Yasin.