Dinkes Mencatat, 220 Warga Banyuwangi Terjangkit DBD

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Terhitung sejak periode Januari hingga Juni 2023, total ada 220 warga yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banyuwangi dan 4 orang diantaranya meninggal dunia.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, masyarakat harus lebih waspada terhadap penularan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.

“Berkaca dari tahun 2022 lalu, angka kasus DBD di Banyuwangi terbilang ekstrem. Angkanya mencapai 560 kasus dengan 12 kasus kematian,” ungkap Amir.

“Tahun 2023 ini ada empat kasus kematian. Dua terjadi pada bulan Maret dan dua terjadi pada bulan Juni. Siklus cuaca saat ini tak menentu. Situasi itulah yang memperbesar peluang perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti,” paparnya.

Amir menjelaskan, waktunya musim hujan ada kemarau, sedangkan waktunya musim kemarau ternyata masih ada hujan. Kondisi itulah yang membuat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti sangat pesat.

Amir menyebut kasus tertinggi berada di Kecamatan Banyuwangi. Kedua di Kecamatan Kalipuro dan ketiga di Kecamatan Rogojampi.

“Sejumlah daerah itu notabene wilayah perkotaan dan minim resapan air. Mengakibatkan genangan. Dimana genangan itu menjadi tempat yang efektif bagi nyamuk untuk berkembang biak,” kata Amir.

Dia meminta masyarakat perlu meningkatkan pola hidup sehat dan upaya pencegahannya. Kemudian meningkatkan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Seperti pencegahan dengan cara 3M, yakni menguras, mengubur dan membuang barang bekas yang dimungkinkan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

Lebih lanjut Amir mengatakan, Dinas Kesehatan berharap masyarakat tidak hanya mengandalkan fogging sebagai langkah untuk memberantas DBD.

“Nyamuk Aedes Aegypti akan berkembang biak secara cepat bila PSN masyarakat itu rendah. Gerakan 3M harus rutin dilakukan minimal seminggu sekali. Dinas Kesehatan menyediakan abate bisa diambil di puskesmas terdekat dan itu gratis,” pungkasnya.

Share this Article
Leave a comment