Cek Hewan Ternak, Dispertan Pastikan Aman Jelang Idul Adha

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Menjelang hari raya Idul Adha, Pemkab Banyuwangi melakukan berbagai antisipasi terhadap peredaran hewan kurban yang menderita penyakit. Di antaranya dengan munculnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol di sejumlah daerah.

“Kami terus pantau peredaran hewan kurban di Banyuwangi. Baik yang ada di para peternak ataupun yang akan didatangkan dari luar, semua harus bebas dari penyakit. Khususnya penyakit LSD,” papar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Nanang Sugianto.

Penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut dilaporkan telah menyerang empat ekor sapi di Kabupaten Jember. Sampai saat ini, virus ini baru menyerang sapi atau kerbau.

Nanang menegaskan bahwa di Banyuwangi sendiri, belum ada laporan.

“Sebagai antisipasi, kami telah menyiapkan 700 dosis vaksin untuk penyakit ini yang merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ujar Nanang.

“700 dosis vaksin yang kami sediakan itu akan dibagikan kepada hewan ternak di Kabupaten Banyuwangi. Terutama pada tiga wilayah yaitu, Kecamatan Licin, Kecamatan Purwoharjo, dan Kecamatan Tegaldlimo yang menjadi sentra ternak Banyuwangi,” ujarnya.

Menurutnya, tahap pertama ini disalurkan ke sapi perah juga sapi potong yang ada di lingkungan sapi perah. Sebab sapi perah ini dinilai paling rentan terhadap penyakit. Tahap selanjutnya akan ada alokasi vaksin baru di bulan Juni 2023 mendatang.

Hewan ternak yang terjangkit LSD mudah dikenali dari bentuk fisiknya. Salah satu cirinya terdapat benjolan keras semacam cacar pada kulit. Biasanya pada areal perut, leher serta punggung hewan tersebut. 

Sapi yang terinfeksi LSD dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu dan mengalami penurunan produksi susu. Virus ini menyebar melalui gigitan serangga.

“Apabila ada tanda- tanda yang mengarah ke gejala klinis mirip seperti LSD, para peternak bisa segera menghubungi petugas kesehatan hewan setempat. Sebagai langkah antisipatif, kami juga melakukan pengecekan intensif di sejumlah pasar hewan di Banyuwangi,” jelas Nanang.

“Kami secara kontinyu mengecek hewan ternak ini, berbarengan dengan masih terus dilakukannya vaksinasi PMK. Ada 11 tim yang kami turunkan dengan 28 petugas medik dan paramedik di dalamnya,” imbuh Nanang.

Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi telah melakukan Surveilance pada ternak sapi yang diduga terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Mulai dari mengambil sample darah, sample kerokan kulit dan sebagainya.

Sebelumnya para peternak melaporkan sapi-sapinya terjangkit penyakit yang ciri-cirinya mengarah pada LSD. Seluruh sample tersebut dikirim ke laboratorium di Jogjakarta dan hasilnya dinyatakan negative.

Share this Article
Leave a comment