visfmbanyuwangi.com – Seluruh keluarga besar Muhammadiyah selama ini dinilai telah banyak berkontribusi dalam pembangunan di Banyuwangi.
Hal itu disampaikan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat membuka penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musyda) ke-13 dan ke-7 Pengurus Daerah Muhammadiyah dan Pengurus Daerah Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi.
Dalam acara yang bertempat di SMK Muhammadiyah Genteng tersebut, Bupati Ipuk mengucapkan terima kasih atas kontribusi organisasi besutan KH. Ahmad Dahlan itu.
Berbagai amal usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial turut memberikan dampak positif kemajuan Banyuwangi.
“Kemajuan Banyuwangi selama ini, tak bisa terwujud jika tanpa adanya gotong royong semua pihak, seperti halnya dari Muhammadiyah. Semoga, ke depan kolaborasi dan sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai elemen masyarakat ini bisa semakin kuat,” ungkap Bupati Ipuk.
“Tantangan ke depan semakin berat. Tentunya tantangan ini tidak cukup hanya dikeluhkan. Tapi semua harus bersama-sama menyelesaikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Banyuwangi Dr. Mukhlis Lahuddin mengungkapkan, bahwa salah satu agenda Musyda ini adalah penyusunan program kerja selama lima tahun ke depan.
“Semoga nantinya program kerja yang kita susun dapat membantu kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi,” ungkap Mukhlis.
Selain itu, Musyda yang dilaksanakan selama dua hari itu juga mengagendakan proses pemilihan kepemimpinan di Muhammadiyah dan Aisyiyah di Banyuwangi.
Mukhlis melaporkan jika dalam tahapan pemilihan tersebut telah masuk 150 nama kader yang dinilai layak memimpin Muhammadiyah ataupun Aisyiyah.
“Dari sejumlah nama itu, kemudian diseleksi berdasarkan Anggaran Dasar, terjaring 51 nama untuk Muhammadiyah dan 31 nama untuk Aisyiyah. Dari nama-nama itu, pada Musyda ini akan dipilih kembali sejumlah figur untuk masuk formatur kepemimpinan,” papar Mukhlis.
“Nantinya akan dipilih kembali menjadi 13 nama untuk Muhammadiyah dan sembilan nama untuk Aisyiyah. Itu semua disebut pemimpin dan di antara mereka nanti memilih ketuanya,” jelas Mukhlis.
Musyda kali ini, sejatinya tertunda selama dua tahun dikarenakan terjadinya pandemi Covid-19. Hal ini membuat antusiasme warga parsyarikatan untuk hadir meningkat. Karena sudah tujuh tahun tidak Musyda, jadi warga antusias menyambutnya.
Dari undangan 700-an orang, yang hadir hampir dua kali lipatnya.