visfmbanyuwangi.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menjalani program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), yang kali ini dilaksanakan di desa ujung selatan Banyuwangi, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, pada Selasa-Rabu (13-14/6/2023).
Karena waktu tempuh cukup panjang menuju ke lokasi, Bupati Ipuk menginap terlebih dulu. Bupati perempuan tersebut bermalam di Dusun Sukamade, Desa Sarongan yang terletak di kawasan Taman Nasional Merubetiri, yang bersebelahan dengan Desa Kandangan.
“Karena desanya bersebelahan, saya juga sempatkan menjenguk Ibu Yunita di Sukamade. Dia baru saja melahirkan di rumah yang beritanya sempat viral beberapa waktu lalu,” ungkap Bupati Ipuk.
Dari kota Banyuwangi dibutuhkan waktu sekitar 4 jam lebih untuk menuju Sukamade ini. Dari pusat desa, perjalanan ke Sukamade harus ditempuh dua jam lebih. Melewati kawasan hutan Taman Nasional Merubetiri dengan kontur jalan berbatu dan menanjak.
“Medannya cukup luar biasa dan harus menyeberangi tiga sungai. Sehingga memang dibutuhkan kendaraan khusus untuk menuju ke dusun Sukomade,” tutur Bupati Ipuk.
Kendaraan yang digunakan di track menuju Sukamade harus menggunakan kendaraan jenis double gardan, seperti 4×4, Jeep, double cabin, dan sejenisnya.
Hal itulah yang membuat Bupati Ipuk memberikan bantuan ambulan jenis triton untuk menunjang fasilitas kesehatan di desa tersebut, utamanya untuk kebutuhan layanan kesehatan ibu hamil di Rumah Bersalin Puskesmas Pembantu (Pustu) Sarongan.
Rumah Bersalin Pustu Sarongan itu diresmikan pada 2022 lalu. Sebelum ada Rumah Bersalin itu fasilitas kesehatan untuk ibu hamil utamanya yang beresiko tinggi belum lengkap di desa setempat. Ibu hamil beresiko tinggi harus dirujuk ke RSUD Genteng yang lokasinya sekitar 50 km dari Desa Sarongan.
Berangkat dari kondisi itulah, Rumah Bersalin ini dibangun di Desa Sarongan, yang bisa mencakup Desa Kandangan dan desa-desa di sekitarnya.
Rumah Bersalin ini memiliki fasilitas ruang nifas, ruang bersalin, ruang bayi, ruang KIA, ruang periksa, inkubator, USG, dan fasilitas lainnya.
“Ambulan ini untuk mendukung layanan kesehatan di Rumah Bersalin yang sudah didirikan di Desa Sarongan. Apalagi sempat terjadi ibu hamil dari Dusun Sukamade harus diantarkan menggunakan Jeep milik warga menuju Rumah Bersalin,” ujar Bupati Ipuk.
Ibu tersebut adalah Yunita Astriana (32). Sebelumnya Hari Perkiraan Lahir (HPL) anak ketiga Astri maju satu hari dari tanggal HPL. Astri dibawa ke Rumah Bersalin dengan diantar menggunakan Jeep milik warga, dan akhirnya Astri melahirkan di Rumah Bersalin.
Saat menginap di Dusun Sukamade, Bupati Ipuk menyempatkan mengunjungi Astri di rumahnya.
“Ibu dan anaknya sehat,” tutur Bupati Ipuk.
Selain untuk warga Sarongan, ambulan tersebut juga bisa dimanfaatkan warga desa sekitar. Khusus untuk ibu hamil, warga bisa menghubungi petugas ambulan tiga hari sebelum prakiraan kelahiran atau saat ada gejala akan melahirkan.
“Saat ini, Pemkab juga akan melengkapi 30 puskesmas dengan USG untuk memantau kehamilan para ibu. Secara rutin, juga didatangkan dokter ahli kandungan untuk memeriksa pasien di Puskesmas. Dengan berbagai fasilitas ini, harapannya para ibu hamil dan memiliki balita terus diberi kesehatan sehingga bisa terhindar dari berbagai risiko,” pungkas Bupati Ipuk.