visfmbanyuwangi.com – Saat bertemu dengan anggota Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Sumatera Utara di Medan, Bupati Ipuk Fiestiandani mengajak para perantau untuk turut berkontribusi membangun kampung halamannya di Banyuwangi.
Dalam kesempatan ini, Bupati Ipuk berharap kesuksesan di dunia perantauan bisa ditularkan pula kepada sanak family dan kerabat di kampung halaman. Banyuwangi membutuhkan dukungan dari banyak pihak termasuk para anggota Ikawangi.
“Saat ini, Banyuwangi membutuhkan kolaborasi banyak pihak dalam membangun daerah. Jika capaian di perantauan dipergunakan untuk investasi dan kegiatan bisnis lain di Banyuwangi, itu akan memberikan dampak positif dalam pembangunan,” papar Bupati Ipuk.
“Sekecil apapun, kontribusi bapak ibu sekalian sangat berguna bagi Banyuwangi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu pula, Bupati Ipuk juga melaporkan bahwa saat ini banyak hal yang telah dicapai oleh Banyuwangi. Di antaranya mampu menurunkan angka kemiskinan menjadi paling rendah sepanjang sejarah bumi Blambangan.
Diakuinya, kemiskinan Banyuwangi saat ini tersisa 7,51 persen. Dan ini merupakan yang terendah sepanjang Indonesia merdeka.
“Namun bukan berarti hal itu membuat pemerintah berpuas diri dan berpangku tangan. Kami terus bergerak mengembangkan ekonomi arus bawah dengan berbagai program bantuan. Seperti Wenak, ongkir gratis, pelatihan dan lain sebagainya,” papar Bupati Ipuk.
Tak lupa, Bupati Ipuk juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi Ikawangi Sumut dalam empat tahun terakhir. Sejak dirintis pada 18 Desember 2019, telah menjadi ajang silaturahmi antar sesama warga Banyuwangi.
“Saya juga melihat Ikawangi Sumatera Utara ini juga intens melakukan bakti sosial dan pementasan kebudayaan Banyuwangi di sini. Semoga ini semakin membangun image Banyuwangi yang positif di mata orang luar,” harap Bupati Ipuk.
Sementara itu, Ketua Ikawangi Sumatera Utara, Rahman Herianto merasa senang atas kehadiran Bupati Ipuk Fiestiandani di tengah-tengah mereka.
“Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan Ikawangi disini,” ujar Rahman.
Para perantau Banyuwangi di Sumatera Utara, ungkap Rahman, terhitung banyak yang sukses. Secara ekonomi, mereka berkecukupan dengan berbagai latar belakang profesinya. Tak sedikit dari mereka itu yang kemudian mensupport kebutuhan ekonomi keluarganya di kampungnya.
“Dipastikan, kami akan menindaklanjuti apa yang menjadi arahan dan harapan dari ibu bupati Ipuk,” pungkas Rahman.