Banyuwangi Jadi Lumbung Jagung Jatim, per Tahun Pasok 250 Ribu Ton

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Banyuwangi menjadi lumbung jagung Jawa Timur dengan 18,9 persen produksi jagung atau sebanyak 250 ribu ton jagung per tahun dipasok dari Banyuwangi.
Salah satu daerah penghasil jagung di Banyuwangi adalah Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo. Di desa ini mampu memproduksi 7-8 ton per hektare. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir langsung dalam Molong Jegung (Panen Jagung) di Desa Alasrejo, Banyuwangi, Selasa (11/7/2023).

“Dengan tambahan produksi jagung di Desa Alasrejo ini semakin menguatkan posisi Banyuwangi sebagai lumbung jagung Jawa Timur,” ujar Bupati Ipuk.

Bupati Ipuk bersama para petani melakukan panen jagung di lahan seluas 1,5 hektar yang memiliki masa panen 100-120 hari dengan produksi 7-8 ton per hektar.

“Tadi saya tanyakan ke petani, harga jagung per kilonya di angka Rp.5500. Artinya kalau 7 ton, maka sudah bisa mendapatkan Rp. 38,5 juta/hektar. Ini angka besar hanya untuk masa 3-4 bulan,” ungkap bupati perempuan tersebut.

Bupati Ipuk juga menyampaikan produktivitas jagung di Desa Alasrejo bisa dipertahankan atau ditingkatkan, maka lahan jagung di desa ini bisa memenuhi kebutuhan jagung di Jawa Timur. 

“Jagung adalah komoditas strategis yang banyak dibutuhkan oleh industri pakan ternak dan makanan. Jika kita bisa memproduksi jagung dengan kuantitas dan kualitas yang baik, maka kita bisa memberikan kontribusi besar bagi perekonomian daerah dan nasional,” jelas Bupati Ipuk.

Pemkab Banyuwangi, lanjut Bupati Ipuk, terus berkomitmen mengoptimalkan pertanian melalui teknologi.

“Kami punya program pertanian seperti Jagoan Tani untuk anak muda, sehingga mereka bisa terus berinovasi di bidang pertanian,” imbuhnya.

Sementara pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Nanang Sugiarto, mengatakan Banyuwangi adalah penyangga lumbung jagung Jawa Timur dengan 18,9 persen produksi jagung atau sebanyak 250 ribu ton jagung dipasok dari Banyuwangi. 

“Varietas yang ditanam di Wongsorejo adalah MK Sumo yang memiliki protein tinggi dengan masa panen 100-120 hari di lahan 1,5 hektar dengan produksi 7-8 ton. Varietas ini memiliki keunggulan yaitu tahan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki kandungan protein yang tinggi,” papar Nanang.

Acara Molong Jegung juga diisi dengan bazar UMKM yang menyediakan berbagai produk olahan jagung, seperti dodol jagung, puding jagung, jenang jagung, mie jagung, dan aneka produk lainnya.

Share this Article
Leave a comment