visfmbanyuwangi.com – Atraksi Kedirgantaraan dari prajurit TNI AU dalam rangkaian Semarak Dirgantara, memeriahkan perhelatan Gandrung Sewu 2023 di Pantai Marina Boom, Sabtu (16/9/2023).
Ada penampilan 15 penerjun pembawa bendera, Flypast 4 pesawat tempur EMB-314 Super Tucano dan Flypast 3 pesawat tempur T-50i golden eagle. Hal ini semakin menambah kemeriahan pagelaran Gandrung Sewu yang pertama kali dihelat pada 2012 tersebut.
Berlatarkan Selat Bali, Festival Gandrung Sewu kembali sukses membuat decak kagum ribuan wisatawan.
Pertunjukan kolosal 1.200 penari dan 150 talenta pendukung itu membuat ribuan wisatawan dalam dan luar negeri terkesima. Atraksi seni berkelas dunia ini makin sempurna dengan aksi yang ditampilkan oleh pasukan TNI Angkatan Udara yang bermanuver di udara dengan mempesona.
Dengan mengusung tema “Omprog: The Glory of Art”, Festival Gandrung Sewu diapresiasi sebagai ikon wisata Nasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno yang memberi sambutan secara virtual menyampaikan bahwa Festival Gandrung Sewu layak menjadi ikon seni Indonesia.
“Gandrung Sewu masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN). Oleh sebab itu, saya harap dengan event ini bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke Indonesia. Khususnya ke Banyuwangi. Sehingga bisa membawa dampak positif pada peningkatan peluang usaha dan peningkatan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi,” papar Menteri Sandiaga.
“Festival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global. Sekaligus ini akan menjadi pintu pembuka, bagaimana budaya Banyuwangi bisa tampil di pentas-pentas internasional,” ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya.
Festival Gandrung Sewu rutin digelar di Banyuwangi sejak 2012. Tahun ini tema yang diangkat adalah ”Omprog” alias mahkota penari gandrung.
“Omprog menjadi ikon yang kuat, yang akan menjadikan Tari Gandrung semakin mendunia,” kata Bupati Ipuk.
Turut hadir Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin, dan perwakilan berbagai kementerian serta pemda se-Indonesia.
“Terima kasih khusus untuk bapak Kepala Staf TNI AU beserta jajarannya yang luar biasa. Atraksi udara yang ditampilkan menunjukkan bagaimana keandalan TNI AU sebagai sayap pelindung Tanah Air, Swa Bhuwana Paksa,” papar bupati perempuan tersebut.
Bupati Ipuk menjelaskan, Festival Gandrung Sewu tak semata persoalan pertunjukan. Tetapi, menjadi konsolidasi kebudayaan.
Ia mengenang bagaimana sulitnya mencari seribu penari gandrung pada saat pertama kali dihelat.
“Berbeda dengan sekarang, ribuan anak-anak muda antusias mengikuti seleksi di masing-masing kecamatan agar bisa tampil,” kata Bupati Ipuk.
“Gandrung Sewu ini juga menjadi bagian dari konsolidasi kebudayaan. Bagaimana kemudian menari gandrung menjadi kebanggaan bagi anak-anak muda. Mereka turut melestarikan seni dan budayanya,” imbuh Bupati Ipuk.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Blambangan Hasan Basri menjelaskan bahwa omprog atau mahkota pada penari gandrung sarat dengan makna.
“Setiap bagiannya menyimpan simbol tertentu. Ada pilisan, bathukan, ombyok, kether, nanasan hingga gatutkaca berbadan naga,” ujarnya.
“Bagian-bagian itu menyiratkan makna kehidupan yang senantiasa dinamis. Kehidupan yang harus selalu mengarah kepada kebaikan,” pungkas Hasan.