Atasi Banjir, Normalisasi Kali Lo Dikebut

ilexvis

visfmbanyuwangi.com – Normalisasi Kali Lo yang melintasi wilayah perkotaan Banyuwangi sudah 80 persen diselesaikan. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau langsung pekerjaan normalisasi tersebut di wilayah Muara Kali Lo. 

“Kali Lo ini sedimentasinya sudah tinggi. Kami melakukan penggalian (normalisasi) dan dikembalikan lagi ke desain semula, supaya Kali Lo bisa menampung air lebih banyak sehingga tidak sampai banjir lagi,” ujar bupati perempuan tersebut.

Bupati Ipuk menjelaskan, normalisasi sungai ini untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi sungai agar bisa menampung air yang lebih besar. Meningkatnya kapasitas tampungan sungai diharapkan perkampungan di perkotaan yang biasanya kena imbas luapan air, bisa bebas banjir. 

“Kali Lo sudah digali hingga 2 meter dan endapan yang diangkat sampai 18 ribu m3. Mari ikut menjaga Kali Lo. Jangan membuang sampah sembarangan ke sungai,” kata Bupati Ipuk.

“Jika sungai yang tadinya sudah dikeruk kalau harus tertimbun sampah lagi. Apabila sedimen tinggi lagi, akan terjadi banjir lagi. Ayo bersama-sama menjaga Kali Lo,” pintanya.

Selain normalisasi, Bupai Ipuk menjelaskan bahwa pembuatan bronjong untuk mencegah erosi dan longsor di pinggir-pinggir sungai dan tanggul juga terus dilakukan pemkab.

Tercatat, ada 16 titik yang di pasangi bronjong. Sebagian besar sudah selesai, termasuk yang di kawasan Kelurahan Sobo. Sementara untuk di Kelurahan Pengantigan yang beberapa waktu lalu ada longsor, bronjongnya juga hampir selesai. Peninggian tanggul di kawasan perkampungan juga sudah dilakukan.

Kepala Dinas PU Pengairan, Banyuwangi, Guntur Priambodo menjelaskan normalisasi Kali Lo dibagi dalam tiga segmen.

“Dua segmen di antaranya telah selesai dikerjakan. Dengan digali hingga 2 meter, kapasitas debit air yang tertampung bisa mencapai 600 m3/detik,” kata Guntur.

Selain normalisasi, Guntur menyebut juga memasang pintu klep di saluran-saluran air di sepanjang sungai yang terhubung dengan kawasan pemukiman.

“Ini perlu dipasang agar kalau air meningkat, volumenya tidak masuk ke saluran yang mengarah ke pemukiman warga,” ungkapnya.

Guntur mengaku, persoalan ini seringkali menjadi penyebab cepat masuknya air ke rumah-rumah warga saat air sungai mulai tinggi.

Dalam proses normalisasi, Dinas PU Pengairan juga melakukan langkah-langkah teknis lainnya. Seperti menjebol check dam untuk melancarkan jalannya air.

“Kami juga akan memasang pompa air di pemukiman warga yang kerap terimbas banjir. Pompa ini dipasang permanen, sehingga penanganannya bisa lebih cepat,” pungkas Guntur.

Share this Article
Leave a comment