visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi berencana akan menggelar pameran benda-benda kuno dan bersejarah setiap hari di satu lokasi yang mudah dijangkau masyarakat.
Hal itu berdasarkan hasil evaluasi dari pameran bertajuk “Banyuwangi Jaman Bengen” yang digelar selama 7 hari di pelataran Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi pada 11-17 Juni 2023. Dalam kegiatan ini memamerkan benda-benda tempo dulu yang ditemukan di wilayah Banyuwangi.
Sekretaris Disbudpar Banyuwangi, Choliqul Ridho mengatakan, perhelatan pameran Banyuwangi Jaman Bengen di tahun ini berbeda dari tahun kemarin.
“Pertama, dari sisi waktu. Jika ditahun lalu di laksanakan hanya 3 hari, namun di tahun 2023 ini dilaksanakan selama satu minggu. Selain itu, dari segi tampilan lebih tertata dengan rapi. Juga digelar lomba Celathu, yang merupakan teater masyarakat osing,” papar Ridho.
“Dari evaluasi kami, kegiatan ini cukup menarik perhatian masyarakat. Setiap hari, banyak masyarakat yang datang ke lokasi untuk melihat benda-benda kuno,” jelasnya.
Untuk itulah, kata Ridho, rencana ke depan, akan digelar pameran serupa disetiap harinya seperti di Yogjakarta dan Solo. Sehingga bagi mereka yang ingin mencari benda-benda kuno dan bersejarah akan lebih mudah, sedangkan selama ini melalui para komunitas.
“Dengan adanya anemo masyarakat yang cukup tinggi, ke depan kami akan mencari tempat yang cukup luas. Misalnya di Terminal Wisata Terpadu Sobo,” tutur Ridho.
Tahun ini, pameran Banyuwangi Jaman Bengen di ikuti 14 peserta yang menampilkan beragam benda kuno dan bersejarah yang di temukan di wilayah Banyuwangi. Mereka sudah memiliki komunitas maisng-masing. Seperti komunitas bebatuan, komunitas barang antik dan lainnya.
“Sebagian memang sudah ada beberapa batuan milik pemkab yang ada di museum Banyuwangi Tempo Dulu di Kantor Disbudpar. Mulai dari bebatuan jaman kerajaan, kolonial hingga jaman kemerdekaan,” jelas Ridho.
“Kegiatan ini adalah sebagai sarana edukasi sekaligus cara untuk mengenalkan sejarah tentang Banyuwangi kepada generasi milenial agar tidak melupakan sejarah daerahnya terdahulu,” pungkasnya.
Sementara, di event pameran Banyuwangi Jaman Bengen tersebut dipamerkan tempayan dari Dinasti Tang China abad 7-10, wadah penutup Dinasti Ming abad ke-14, guci song (kelapa) Dinasti Song abad 9-12. Ada juga botol soda buatan perusahaan keluarga Belanda, Erven Lucas Bols, tahun 1575. Botol tersebut terbuat dari keramik dan berkapasitas satu liter.
Benda-benda pusaka Banyuwangi lainnya juga ada. Seperti satu set timbangan emas zaman Kerajaan Blambangan abad 14-18 Masehi. Timbangan yang terbuat dari perak itu ditemukan di Pertanen, Jambewangi, Kecamatan Sempu.
Tak hanya itu, berbagai benda purbakala dan benda kuno berbahan batu, tanah liat, keramik, hingga kayu juga ditampilkan pada pameran tersebut. Bentuknya bermacam-macam, ada keris, tombak, arca, lingga yoni, hingga lemari rias kuno.