Masuki Musim Hari Giling Gula, PG Glenmore Targetkan 976.429 Ton Tebu

visfmbanyuwangi.com – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mendukung musim giling tebu di tahun 2023 oleh Pabrik Gula (PG) Glenmore yang bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara, dengan jumlah hari giling selama 147 hari tanpa putus. Direncanakan, hari giling ini di mulai pada 20 Mei 2023.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi Forum Temu Kemitraan yang diselenggarakan oleh PG Glenmore.
Turut di hadiri pula oleh segenap stakeholder terkait usaha perkebuann tebu, diantaranya dari unsur PTPN XII (Kebun Kalitelepak, Kaliselogiri, Sungai Lembu, Banjarsari dan Glantangan). Juga KSU PTPN XII wilayah Jember serta petani mitra PG Glenmore.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda mengatakan, forum ini merupakan koordinasi dan sosialisasi berbagai aspek sebagai persiapan awal musim giling di tahun 2023 oleh PT Sinergi Gula Nusantara unit PG Glenmore, yang direncanakan di mulai pada tanggal 20 Mei 2023, dengan jumlah hari giling selama 147 hari tanpa putus.
“Tebu diambil dari lahan-lahan yang bekerja sama dengan PG Glenmore. Termasuk di Banyuwangi ada beberapa lahan milik PTPN dan juga perkebunan swasta yang sudah melakukan kerja sama dengan PG Glenmore,” ujar Ilham.
“Tebu juga di ambil dari luar daerah karena kebutuhan hari giling ini membutuhkan 10 ribu sampai dengan 12 ribu hektar,” imbuhnya.
Dan demi mendukung kelancaran proses giling tersebut, maka dalam forum itu juga dibahas tentang pengaturan lalu lintas keluar masuk tebu dari dan ke wilayah Banyuwangi untuk optimalisasi kuantitas dan kualitas bahan baku tebu.
“Terkait dengan sisi luasan perkebunan dan produksi untuk tebu, PG Glenmore sudah berkoordinasi dengan kami, khususnya untuk masalah perkebunan,” jelas Ilham.
Sementara itu, Manager PG Glenmore, Yus Martin menambahkan, pada musim giling tahun 2023 ini, PG Glenmore memiliki kapasitas serapan bahan baku tebu sebanyak 6.500 ton perhari dengan target 976.429 ton tebu pada musim giling tahun ini.
Gula adalah salah satu komoditas penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai bahan tambahan pada makanan dan minuman, gula juga digunakan dalam industry makanan minuman, farmasi dan kosmetik.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memproyeksikan total produksi gula konsumsi pada tahun ini hanya mencapai 2,6 juta ton. Sedangkan angka kebutuhan gula nasional pada tahun 2023 ini mencapai 3,4 juta ton, sehingga selisihnya masih harus ditutup oleh pasokan luar negeri.
Dalam konteks kebutuhan gula nasional, maka langkah-langkah terkait swasembada gula nasional menjadi hal yang penting untuk memastikan pasokan yang memadai dan berkelanjutan, serta terjaganya stabilitas dan situasi kondusif di masyarakat dan aktivitas perekonomian.