Angkutan Lebaran Meningkat Tajam, Bawa Berkah Anak Logam di Ketapang

visfmbanyuwangi.com – Meningkatnya volume penumpang kapal di lintas Ketapang-Gilimanuk selama masa Angkutan Lebaran 2023 membawa berkah bagi anak-anak logam, yang bisa mendapatkan uang hingga 100 ribu rupiah per anak. Baik berupa uang logam maupun uang kertas mulai pecahan dua ribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah.
Salah satunya adalah Vio warga Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
“Saya melogam bersama teman-teman saya. Ada sekitar 12 anak setiap hari,” ungkap siswa kelas 8 tersebut.
“Dari meogam ini, setiap anak ada yang mendapatkan sampai100 ribu rupiah dalam sehari. Itu tidak dibagi ke teman-teman lainnya karena mereka juga mendapatkan uang yang sama,” imbuhnya.
Pendapatan 100 ribu rupiah tersebut bisa didapat para anak logam disaat momen liburan karena banyak penumpang kapal yang menyeberang ke Bali. Namun apabila di hari-hari biasa mendapatkan sekitar 50 ribuan.
Anak logam merupakan aktifitas dari anak-anak di sekitar pelabuhan Ketapang, Banyuwangi saat mengisi liburan sekolah atau setelah sepulang sekolah. Mereka telah bersiap di pinggir-pinggir dermaga. Lalu, Vio dan anak-anak lainnya saling berebut untuk terjun ke laut saat melihat ada penumpang kapal melempar uang, baik recehan maupun kertas.
Selama libur lebaran, Vio melakoni kegiatannya ini mulai jam 6 pagi hingga menjelang magrib.
“Selama libur lebaran ini, saya mulai melogam jam 6 pagi sampai magrib, supaya dapat uang banyak. Alhamdulillah dapat 100 ribu rupiah,” ungkap Vio.
“Uang dari hasil melogam ini saya berikan pada orang tua. Saya hanya mengambil sepuluh ribu rupiah untuk jajan,” imbuhnya.
Vio menjelaskan, dalam melogam ini harus memiliki keahlian berenang.
“Saya sudah memiliki keahlian berenang sejak kecil. Selain itu, saat mengambil uang ke dasar laut, harus bisa menahan nafas hingga beberapa menit,” paparnya.
Vio juga mengaku bersama teman-temannya tidak pernah mengalami incident yang membahayakan, seperti tertabrak kapal dan sebagainya.
Senada dengan Vio, Nijam siswa kelas 5 Sekolah Dasar mengaku senang melakukan aktifitas melogam di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ini karena bisa mendapatkan uang.
“Saya mulai berani melogam saat kelas 4 SD. Biasanya situasi penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ramai pas liburan seperti angkutan lebaran, libur sekolah juga saat libur nasional lainnya.Pas itulah, saya bersama teman-teman bisa memanfaatkan untuk mengais rejeki dengan menjadi anak logam,” pungkas Nijam.