Lebaran Jadi Momen Peningkatan Ekonomi Pelaku Mikro di Banyuwangi

visfmbanyuwangi.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap momen Hari Raya Idul Fitri bisa menggerakkan ekonomi para pelaku usaha mikro. Mulai dari pengusaha kue-kue lebaran, souvenir khas Banyuwangi, hingga sektor warung-warung rakyat.
Bupati Ipuk menyampaikan bahwa Lebaran adalah momen untuk berbagi rezeki dan meningkatkan usaha para pelaku UMKM.
“Banyak UMKM di Banyuwangi yang memproduksi berbagai jajanan kering yang kerap jadi oleh-oleh dan suguhan saat silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri,” ungkap Bupati Ipuk.
“Saya minta semua karyawan pemkab untuk belanja kebutuhan Lebaran di UMKM-UMKM. Mulai kue, hantaran (hampers) untuk kerabatnya ataupun oleh-oleh untuk keluarganya diminta berbelanja di UMKM. Saya haap masyarakat juga melakukan hal yang sama,” pintanya.
Saat lebaran banyak jajanan khas di Banyuwangi yang menjadi suguhan, seperti klemben, bagiak, rengginang, sagon, rempeyek, manisan pala dan beragam kue kering lainnya.
Selain itu, Bupati Ipuk juga mengajak para pemudik atau yang berlibur ke Banyuwangi untuk turut memborong produk UMKM Banyuwangi.
“Tak lupa juga apabila ke Banyuwangi mencicipi warung-warung legendaris. Tempat kuliner di Banyuwangi sudah tumbuh beragam,” kata Bupati Ipuk.
“Dengan berbelanja produk-produk ini, sama artinya kita saling membantu untuk menggerakkan ekonomi daerah,” imbuhnya.
Salah satu pengusaha kue kering dan oleh-oleh yang berada di pusat kota Banyuwangi, Nebula mengaku omsetnya naik dua kali lipat selama Ramadan. Nebula memproduksi dan menjual berbagai olahan kue kering dan parsel lebaran.
Ratih (48), pemilik UMKM Nebula mengaku, dua minggu ini tokonya sudah mulai ramai.
“Stok kue mulai habis, padahal sudah saya siapkan sejak sebelum ramadhan. Banyak yang membeli untuk suguhan Lebaran maupun disiapkan untuk kerabatnya yang pulang kampung,” ungkap Ratih.
Pendapatan yang meningkat juga dirasakan oleh sejumlah penjual jajanan lebaran musiman.
Sebut saja Astutik (52). Pedagang kue yang sehari-hari berjualan di Pasar Blambangan itu mengaku menjelang lebaran penjualannya meningkat tajam dan mendapatkan hingga Rp 2 juta setiap harinya.
“Alhamdulillah dagangan saya laku keras mulai 2 minggu sebelum hari raya. Selain memasok kue pabrikan, saya juga mengambil dari home industri saudara,” ujar Astutik.
Ia mengaku, kue olahan paling banyak diminati adalah klemben, bagiak, dan opak gulung wijen.
“Lebaran selalu menjadi berkah serta menjadi kesempatan bagi saya untuk mendapatkan rejeki lebih,” pungkas Astutik.