BanyuwangiPemerintahan

Festival Sulur Kembang : Apresiasi Karya Maestro Sumitro Hadi

visfmbanyuwangi.com – Banyuwangi kembali menghadirkan Festival Sulur Kembang ke 3 di Gesibu Blambangan, sebagai bentuk apresiasi atas karya-karya hebat dari sang maestro tari tradisional Banyuwangi, Sumitro Hadi.

Festival Sulur Kembang merupakan seni pertunjukan tari yang menampilkan karya dari Sumitro Hadi semasa hidupnya.

Sulur kembang sendiri diartikan bunga yang menjalar kemana-kemana. Sebuah penggambaran dari seorang Sumitro Hadi yang menyulurkan ilmunya kepada anak didiknya.

Turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto yang memberikan semangat dan selamat kepada para seniman tari di acara Festival Sulur Kembang 3 tersebut.

“Saya bersyukur atas dicabutnya pembatasan kegiatan PPKM yang sangat terlihat pergerakan ekonomi di sektor seni dan budaya. Dengan kegiatan Festival Sulur Kembang 3 ini diharapkan bisa terus mengalir kepada generasi penerus,” papar Dwi Yanto.

Di tahun yang ke 3, Festival Sulur Kembang mengangkat tema Satukan Niat Bulatkan Tekad.

Ketua sanggar Lang Lang Buana sekaligus penggagas Festival Sulur Kembang, Sabar Harianto mengungkapkan rasa syukur dengan diselenggarakannya kegiatan ini didalam melestarikan karya-karya sang maestro Sumitro Hadi.

“Kegiatan Festival Sulur Kembang ini merupakan acara rutin yang digelar untuk melestarikan karya sang maestro sekaligus memperingati Hari Jadi Sanggar Lang Lang Buana ke 33 tahun,” ungkap Sabar.

Penonton yang hadir di Festival Sulur Kembang 3 sangat antusias. Hal ini dilihat dari penuhnya kursi penonton yang berada di tribun Gesibu Blambangan.

Di Festival Sulur Kembang 3, sanggar Lang Lang Buana membawakan beberapa tari karya Sabar Harianto yakni, Tari Kampret, Tari Celeng, Tari Banyu Biru, Tari Singomanjuruh, Tari Minak Jinggo, Tari Sriganyong.

Bredley asal Sidney, Australia sudah 10 bulan di Banyuwangi dengan berani tampil menarikan tari tradisional dengan memerankan tokoh pewayangan Bima.

“Dulu saya pernah belajar menari di Sabar Hariyanto sewaktu di Australia. Sekarang saya mensupport acara Sulur Kembang 3 sekaligus memberanikan diri untuk tampil dihadapan ribuan penonton di Gesibu Blambangan,” ungkap Bredley.

Di akhir acara, Bredley mengaku ingin mengajak seniman-seniman di sanggar Lang Lang Buana untuk perform di Australia.

Acara puncak Festival Sulur Kembang itu menampilkan kolaborasi yang disusun secara medley oleh sanggar seni Lang Lang Buana.

Dalam pagelaran, Festival Sulur Kembang 3 juga turut dimeriahkan oleh penari gandrung yang ditarikan oleh “emak-emak” dari Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia Banyuwangi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button