Truck Nyemplung ke Laut, KMP Trisna Dwitya Diperiksa KSOP dan BPTD

visfmbanyuwangi.com – Kapal KMP Trisna Dwitya yang mengalami putus tali ramdon saat mengangkut penumpang di dermaga LCM Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi yang menyebabkan satu unit kendaraan truck bermuatan 40 ton tepung terperosok ke laut, kini dilakukan pemeriksaan kelayakan oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi dan Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Kerja Ketapang.
Incident itu terjadi pada Kamis petang (09/3/2023) kemarin sekira pukul 17.15 WIB.
Ceritanya, kendaraan truck warna hijau bermuatan tepung terigu seberat 40 ton bernopol DK 8054 JW yang dikemudikan Iwan Setiawan (40) warga Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali diarahkan oleh petugas di area dermaga LCM untuk giliran masuk kedalam kapal KMP Trisna Dwitya untuk menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Saat truck hampir masuk ke kapal, tiba-tiba ramdor kapal mengalami patah dan putus, sehingga menyebabkan kendaraan truck tersebut terperosok dan jatuh ke laut.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, M Yasin yang berada di TKP mengatakan, upaya pertama yang dilakukan adalah memindahkan muatan barang dari truck tersebut ke kendaraan lain.
“Ini dilakukan untuk mempermudah evakuasi kendaraan truck,” ungkap Yasin.
“Langkah selanjutnya adalah mengangkat kendaraan truck menggunakan alat berat Crain lalu ditarik ke darat,” tuturnya.
Upaya evakuasi ini berlangsung hingga 4 jam. Setelah berhasil di evakuasi, kendaraan truck di parkir di area dermaga LCM.
Yasin menjelaskan, untuk kapal KMP Trisna Dwitya itu sendiri diarahkan berlabuh di kawasan pantai Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi atau berjarak sekitar 10 KM dari dermaga LCM. Selanjutnya, seluruh kendaraan yang sudah terlanjur berada didalam kapal dilakukan pembongkaran.
“Ini juga untuk memperlancar arus penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.
Dan untuk KMP Trisna Dwitya kini dilakukan pemeriksaan oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi dan Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Kerja Ketapang.
“Kapal KMP Trisna Dwitya di periksa KSOP dan BPTD Wilayah Kerja Ketapang. Untuk mengetahui apakah kedepan masih layak beroperasi ataukah tidak,” jelas Yasin.
Dari incident ini, Yasin berharap pihak perusahaan pelayaran lebih memperhatikan keselamatan pengguna jasa penyeberangan.
“Muatan untuk kendaraan besar disetiap armada seperti ODOL maupun container di batasi agar tidak terjadi peristiwa serupa,” pungkasnya.