BanyuwangiPeristiwa

Sering di Bullying, Pelajar SD di Banyuwangi Gantung Diri

visfmbanyuwangi.com – Seorang siswa Sekolah Dasar di Banyuwangi nekat mengakhiri hiudpnya dengan gantung diri, di duga karena tidak tahan sering mendapat bullying dari teman-temannya di sekolah.

Korban berinisial MR (13) di temukan menggantung di dalam kamar rumahnya yang ada di kawasan Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Yang pertama kali menemukan adalah ibu korban.

Kapolsek Pesanggaran, Banyuwangi, AKP Basori Alwi mengatakan, saat itu, korban yang masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar tersebut pulang sekolah dengan wajah cemberut.

“Korban tak menjawab apapun ketika ibunya bertanya, dia langsung masuk ke dalam rumah. Saat itu, ibunya di luar rumah membersihkan beberapa alat dapur,” ujar Kapolsek.

AKP Basori menjelaskan, selang beberapa lama, ibunya memanggil korban namun tidak ada jawaban.

“Dia berpikir anaknya itu makan dan langsung tidur di kamar. Lalu sang ibu masuk rumah dan mengetuk pintu kamar korban yang tertutup. Betapa kagetnya, sang ibu mendapati anaknya sudah meninggal dunia dengan posisi lehernya menggantung di salah satu kayu di kamar,” paparnya.

Menurut Kapolsek, mendapati kondisi ini, ibunya menelphon kakak korban yang sedang bekerja di pantai Pancer, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi meminta untuk pulang karena adiknya meninggal dunia gantung diri. Selang beberapa lama, kakak korban datang bersama teman-temannya berupaya menurunkan jenazah korban.

“Saat itu, pada tangan korban masih terdapat denyut nadi sehingga mereka membawa ke klinik yang ada di sekitar Pantai Pancer. Tapi, dalam perjalanan korban meninggal dunia,” tutur AKP Basori.

“Menurut keterangan ibunya, dalam beberapa hari terakhir ini korban datang dari sekolah selalu dalam keadaan sedih dan wajahnya muram. Dia bercerita sering di bullying atau di olok-olok teman-teman sekolahnya karena menjadi anak yatim,” jelasnya.

Memang selama ini, korban tinggal bersama ibu dan kakaknya. Sedangkan bapaknya sudah lama meninggal dunia. Bahkan, korban beberapa kali menyampaikan kepada ibunya kalau dirinya sering didatangi bapaknya saat mau tidur.

“Sehingga korban sering berbicara sendiri dengan tembok, yang seakan-akan ngobrol dengan bapaknya,” ungkap AKP Basori.

Lebih lanjut Kapolsek mengatakan, pihak keluarga tidak bersedia dilakukan otopsi terhadap jenazah korban sehingga langsung di makamkan di pemakaman umum sekitar rumahnya.

“Kami telah datangi sekolahan korban sambil menyampaikan kepada para guru sekaligus kepada siswa-siswi untuk tidak memberikan perundungan kepada teman-temannya,” pungkas Kapolsek.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button