BanyuwangiPemerintahan

Perkuat Sumber Daya, Petani di Banyuwangi Buat “Packing House”

visfmbanyuwangi.com – Salah satu kelompok tani di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi membuat “Packing House” sebagai sebuah tempat untuk mengelola hasil panen hingga bisa tembus ke pasar mancanegara. Upaya ini dilakukan oleh Kelompok Tani Pucangsari.

Hal itu terungkap saat kunjungan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam rangkaian Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) yang bertempat di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Bupati Ipuk melihat secara langsung proses kerja dari packing house tersebut.

Ketua Kelompok Tani Pucangsari, Rukiyan, kepada Bupati Ipuk mengatakan, pihaknya menjadikan Packing House ini sebagai sentra untuk menampung hasil panen para anggota. Baik yang berupa buah naga, jeruk dan hasil panen lainnya.

“Di sini dipilah semaksimal mungkin. Dari yang bisa diekspor ke luar negeri, pasar domestik atau dijadikan sebagai bahan baku industry,” tutur Rukiyan.

Packing House yang berada di bawah naungan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Pucangsari itu, juga memperkuat sumber daya para petani. Di antaranya dengan memodernisasi cara bertani para anggotanya. Mulai dari pendampingan saat hendak tanam, perawatan, panen, sampai peluang pemasaran di mancanegara.

Rukiyan yang juga merupakan Ketua P4S Pucangsari itu menyebut, dengan program peningkatan SDM ini, hasil tani bisa memenuhi standar pasar mancanegara.

“Sejak tahun lalu, kami rutin mengekspor buah naga ke Hongkong, Singapura dan beberapa negara di Eropa,” kata Rukiyan.

Para petani yang tergabung tersebut, juga diajarkan upaya untuk mengolah hasil panennya menjadi aneka macam produk jadi. Terutama dari hasil panen yang tidak memenuhi standarisasi pasar global ataupun nasional.

Rukiyan menerangkan, setelah melewati proses sortasi, hasil panen yang tidak memenuhi standar pasar bisa diolah menjadi berbagai produk turunan. Seperti dodol, kripik, sari buah, selai, dan sebagainya.

“Semuanya bisa dimanfaatkan sehingga petani mendapat penghasilan lebih,” ungkap Rukiyan.

Sementara, Bupati Ipuk mengapresiasi ikhtiar para petani di Pucangsari, Jambewangi tersebut.

“Inilah prototype dari semangat kolaborasi dan inovasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Banyuwangi. Awalnya, kami mempertemukan para petani ini dengan program CSR (Coorporate Social Responbility) sebuah perusahaan. Kemudian dengan serangkaian pelatihan, pemodalan dan perluasan akses pasar, bisa dikembangkan lebih jauh,” papar Bupati Ipuk.

“Semoga semangat kolaborasi dan inovasi tersebut bisa menjadi contoh bagi kelompok tani di berbagai desa lain di Banyuwangi,” imbuhnya.

Diakui Bupati Ipuk, Pemerintah Daerah sangat terbuka untuk membantu para petani dalam meningkatkan kemampuannya dan memperluas akses pemasaran dan lain sebagainya. Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga terus meningkatkan berbagai program pengembangan pertanian. Mulai dari pembangunan infrastruktur pertanian, penguatan SDM, hingga menambah kuota pupuk bersubsidi.

“Pertanian menjadi salah satu fokus utama pembangunan di Banyuwangi,” pungkas Bupati Ipuk.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button