Pendakian Dibuka Jam 04.00, Pengunjung Kawah Ijen Menurun

visfmbanyuwangi.com – Kunjungan ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen menurun, seiring dengan di undurnya jam buka pendakian akibat adanya peningkatan suhu air danau kawah yang menjadikan status Gunung Ijen dari Level I (Normal) menjadi Level II (waspada).
Awalnya, pendakian dibuka pukul 02.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Saat ini, pendakian dibuka mulai pukul 04.00 sampai pukul 12.00 WIB.
Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Ainur Rofiq mengatakan, saat hari pertama diberlakukan jam buka baru, jumlah kunjungan ke TWA Kawah Ijen sebanyak 604 orang Wisatawan Nusantara dan 15 orang Wisatawan Mancanegara.
“Sebelumnya, dalam setiap hari kunjungan mencapai 700 an orang perhari,” ungkap Rofiq.
“Memang ada penurunan wisatawan ke Kawah Ijen tapi tidak terlalu banyak dibanding hari biasanya. Karena saat ini bukan peak season tapi sudah memasuki low season. Puncak peak season terjadi pada akhir Desember 2022 hingga awal Januari 2023, yang jumlah kunjungan mencapai 700 an orang lebih,” paparnya.
Rofiq juga mengaku bahwa perubahan jam pendakian ini disebabkan karena adanya peningkatan pada gempa permukaan atau pada kedalaman dangkal, serta adanya peningkatan suhu air danau kawah di Gunung Ijen.
“Kami himbau kepada para pengunjung dan wisatawan agar selalu mengikuti aturan yang sudah dikeluarkan oleh pihak pengelola Kawah Ijen, dalam hal ini BKSDA,” ujar Rofiq.
“Mengikuti petunjuk dan arahan para petugas yang ada di Kawah Ijen karena keselamatan menjadi hal yang paling utama,” imbuhnya.
Rofiq meminta pengunjung untuk tidak memaksa turun ke dasar kawah, mengingat adanya peningkatan aktifitas vulkanik di danau kawah yang dinilai sangat berbahaya.
Berdasarkaan surat edaran dari Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, tingkat aktivitas Gunung Ijen dinaikkan dari Level I (normal) menjadi Level II (waspada).
Secara visual, muncul asap Solfatara berwarna putih bertekanan lemah dengan intensitas tipis, tinggi asap antara 50-400 meter diatas puncak gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Bondowoso tersebut.
Suhu air danau kawah pada bulan Desember 2022 terukur 16 derajat celcius. Memasuki Januari 2023, suhu air danau kawah meningkat menjadi 45,6 derajat celcius. Warna air danau kawah hijau muda. Bau gas belerang tercium kuat. Untuk pengamatan kegempaan pada umumnya berfluktuatif, namun terjadi kecenderungan peningkatan pada gempa permukaan atau pada kedalaman dangkal.
Peningkatan aktivitas di Kawah Ijen ditandai oleh perubahan warna air danau kawah dari hijau menjadi hijau keputih-putihan. Hal ini terjadi akibat naiknya endapan dari dasar danau ke permukaan oleh adanya tekanan gas yang kuat dari dasar danau. Menjadikan suhu air kawah ijen akan meningkat. Dalam kondisi ini biasanya gelembung-gelembung gas di permukaan air kawah akan muncul.
Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari aktivitas vulkanik di Gunung Ijen saat ini adalah gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah yang berasal dari aktivitas solfatara di dinding kawah Ijen dan difusi gas-gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan serta erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah.
Sehubungan dengan ini maka direkomendasikan pengunjung dan wisatawan dilarang mendekati kawah dalam radius 1,5 KM dari bibir kawah. Jika tercium gas sulfur atau belerang yang menyengat atau pekat, maka masyarakat agar menggunakan masker penutup alat pernafasan.