BanyuwangiPemerintahan

Usung Konsep Budaya Osing, AWT Banyuwangi Siap Manjakan Wisatawan

visfmbanyuwangi.com – Revitalisasi Agro Wisata Tamansuruh (AWT) Banyuwangi telah dirampungkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Destinasi wisata berbasis pertanian yang keren ini, diharapkan akan menjadi daya tarik baru bagi pariwisata Banyuwangi tahun depan.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau Agro Wisata Tamansuruh (AWT) dan berkeliling lokasi melihat hasil pengerjaan revitalisasi AWT.

Bupati Ipuk meninjau gugusan rumah khas Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) dan sejumlah fasilitas lainnya, seperti toilet hingga kolam. Lansekap yang berpadu dengan kawasan pertanian membuat suasana makin indah dan sejuk.

“Terima kasih kepada pemerintah pusat yang terus mendukung Banyuwangi. Semoga, hadirnya AWT dengan wajah baru ini bisa lebih memacu pemulihan ekonomi di Banyuwangi,” ungkap Bupati Ipuk.

AWT merupakan destinasi seluas 10,5 hektare yang terletak di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah.

Revitalisasi AWT mengusung konsep Desa Osing, sebuah desa wisata yang menyuguhkan keotentikan budaya asli Suku Osing yang merupakan masyarakat asli Banyuwangi. Nuansa khas otensitas budaya Osing sangat terasa. Gugusan Rumah Osing yang dikelilingi taman bunga menghiasi kawasan tersebut.

Berada di kawasan itu, pengunjung bakal disuguhi pemandangan pegunungan Ijen dan Selat Bali dari ketinggian sekitar 450 mdpl. Eksotisme pemandangan tersebut bisa dirasakan saat pengunjung berada di aula besar yang dikelilingi kolam air di tengah kawasan tersebut.

AWT didesain menjadi destinasi yang memadukan antara kearifan lokal dengan pemanfaatan teknologi. Selain akan menyuguhkan atraksi budaya dan kegiatan adat Osing secara rutin, lokasi ini ke depan akan dilengkapi perpustakaan digital dan ruang aktivitas Smart Kampung, sebuah program digitalisasi desa yang digagas Banyuwangi.

“Bangunan fisiknya sudah selesai dan ke depan lansekapnya menjadi pekerjaan pemkab. Ini akan terus kami kerjakan dan sempurnakan bersama dinas-dinas terkait,” ujar Bupati Ipuk.

“Semoga dengan seiring penyerahan oleh Kementrian PUPR, pengerjaan lansekapnya juga sudah selesai,” harapnya.

Plt. Kepala Dinas PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (CKPP) Banyuwangi, Danang Hartanto menambahkan, meski telah rampung kawasan AWT masih di bawah kewenangan Kementerian PUPR.

“Saat ini masih dalam tahap pemeliharaan oleh pihak ketiga. Dijadwalkan Mei 2023, baru diserahkan kepada Pemkab Banyuwangi,” ungkap Danang.

Meski demikian, kata Danang, Bupati Ipuk telah menginstruksikan jajaran OPD terkait untuk ambil bagian dalam proses penyiapan kawasan tersebut. Semua dibagi tugas.

“Misalnya, Dinas Pertanian akan menyiapkan lansekap, Dinas PU CKPP untuk pemeliharaan fasilitas, dan Dinas Lingkungan Hidup untuk pemeliharaan kebersihannya,” imbuh Danang.

Plt. Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, M. Khoiri, menambahkan pihaknya telah mulai melakukan penataan lansekap secara bertahap.

“Penanaman pohon yang berumur panjang seperti kelapa dan ketepeng sudah dilakukan. Taman bunga dan buah akan segera kami kerjakan simultan,” pungkas Khoiri.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button