BanyuwangiPemerintahan

Ayam Warga Mati Mendadak Karena Flu Burung? Ini Penjelasan Dispertan Banyuwangi

visfmbanyuwangi.com – Puluhan ayam milik warga di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi mati mendadak dengan kondisi kepala membiru dan badan kaku, diduga terjangkit virus flu burung.

Setelah mendapat laporan dari masyarakat, Tim Survelains dan Riverside dari Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi langsung turun ke lokasi melakukan pemantauan sekaligus mengambil sample dari beberapa ayam yang baru mati.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Banyuwangi, Nanang Sugiharto menyebut dari hasil survelains dengan melakukan uji cepat serta rapid tes, memang di temukan hasil positif dari flu burung.

“Artinya, dari hasil uji cepat rapid tes itu menunjukkan bahwa ayam-ayam milik warga di Kelurahan Kertosari ini terjangkit virus flu burung,” ujar Nanang.

“Kami sudah mengambil sample yang selanjutnya dikirim ke Balai Besar Veteriner Wates di Yogyakarta. Untuk itu, kami menunggu konfirmasi hasilnya apakah positif ataukah negative. Karena beberapa penyakit juga kemungkinan positif hanya dari hasil pemeriksaan cepat,” paparnya.

Menurut Nanang, Dinas Pertanian Banyuwangi melakukan berbagai langkah cepat pencegahan dengan memberikan cairan disinfektan kepada para warga untuk dilakukan penyemprotan disekitar kandang ataupun wilayah setempat.

“Selanjutnya diamati perkembangannya dalam 1 hingga 2 hari ini,” imbuhnya.

Nanang menjelaskan, kasus flu burung ini pernah ramai sekitar tahun 2004 hingga 2008 dan memasuki tahun 2009 sudah tidak ada lagi laporan mengenai sebaran virus tersebut di masyarakat, khususnya dari peternakan ayam berskala besar seperti ayam potong, ayam petelur atapun ayam peternakan warga.

“Baru di akhir 2022 ini, di Banyuwangi kembali pertama kali ada laporan dari masyarakat mengenai ayam miliknya mati mendadak yang diduga terjangkit virus flu burung. Bahkan, di sentra-sentra peternakan ayam di wilayah Banyuwangi selatan pun belum ada laporan hingga saat ini,” jelas Nanang.

“Biasanya jarang sekali terjadi kematian di ternak masyarakat. Kami masih terus lakukan survelains untuk mengetahui asal muasal dari virus flu burung di pemukiman penduduk itu,” imbuhnya.

Lebih lanjut Nanang mengatakan, apabila dilihat dari sifatnya, virus flu burung adalah Zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya. Namun virus flu burung ini akan cepat mati apabila berhubungan langsung dengan panas ataupun dengan air sabun.

“Kami himbau kepada masyarakat untuk selalu rajin melakukan disinfeksi dan mencuci tangan menggunakan sabun serta rajin berjemur. Kandang ayam tak boleh di tempat yang lembab, harus langsung terkena sinar matahari agar virusnya mati,” kata Nanang.

Bagi masyarakat yang mengetahui ada ayam maupun hewan unggas miliknya mati mendadak dengan kondisi yang mencurigakan, segera melapor ke Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi untuk segera ditindak lanjuti.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button