Kisah Penjual Gorengan di Banyuwangi Beli Sepeda Motor Gunakan Uang Recehan

visfmbanyuwangi.com – Seorang perempuan asal Dusun Palurejo, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi membeli sepeda motor dengan uang recehan hasil dari menjual gorengan selama 4 tahun.
Dimulai pada akhir 2018 lalu, Dartik (47) berinisiatif menabung uang recehan hasil penjualan gorengan yang dimasukkan ke dalam galon air mineral berukuran besar.
“Saya selalu memasukkan uang receh pecahan seribu, dua ribu dan lima ribu ke dalam galon disetiap harinya. Hal ini saya lakukan karena saya berniat ingin membeli sepeda motor Honda PCX, yang memang sedari dulu saya impikan,” ujar istri dari Abdul Azis (40) tersebut.
Dartik mengatakan, dirinya tidak pernah mengambil atau menganggu uang recehan yang sudah dimasukkan ke dalam galon itu.
“Apabila ada orang membeli gorengan, tak ada kembaliannya, maka saya akan ambil uang recehan didalam galon itu untuk sementara waktu. Tapi saya akan mengembalikannya sesuai dengan nominal yang telah saya ambil itu. Pokoknya saya gak mau utak atik uang tabungan saya itu,” papar Dartik.
Seiring berjalannya waktu hingga menjelang akhir 2022 ini, uang recehan Dartik yang ada didalam galon tersebut sudah penuh. Dan dirinya beranggapan kemungkinan jumlahnya sudah cukup untuk membeli sepeda motor yang di cita-citakan.
“Saya recehan saya satu galon lebih. Saya kira sudah cukup untuk beli sepeda motor. Lalu saya pindahkan ke dalam tas plastik. Saya bawa ke sebuah dealer sepeda motor yang ada di kawasan Kecamatan Rogojampi,” kata Dartik.
Namun sebelumnya, Dartik telah berkoordinasi dengan salah satu pegawai dealer tersebut yang memang sudah di kenalnya. Sembari menanyakan, apakah di perbolehkan membeli sepeda motor dengan menggunakan uang recehan.
Setelah mendapat angin segar, Dartik pun memberanikan diri untuk mendatangi dealer yang dimaksud. Dan para karyawan dealer tersebut pun kaget, ketika mendapati Dartik datang dengan membawa bungkusan tas plastik yang berisi uang recehan hendak digunakan untuk membeli sepeda motor.
“Setelah dihitung oleh karyawan-karyawan itu, ternyata uang recehan saya berjumlah 30 juta rupiah lebih. Karena harga sepeda motor yang saya inginkan sebesar 32 juta 700 ribu rupiah, maka saya hanya menambah uang tunai sekitar 2 jutaan,” jelas Dartik.
Dartik mengaku sangat gembira dan terharu karena hasil perjuangannya mengumpulkan uang receh selama 4 tahun, berbuah manis.
Selama ini, Dartik mulai berjualan gorengan di depan rumahnya sejak 5 tahun lalu. Selang satu tahun berjualan, dia berinisiatif untuk mengumpulkan uang receh hasil keuntungan dagangannya, yang hendak digunakan untuk membeli sepeda motor yang menjadi keinginannya.
“Karena kalau saya menabung menggunakan uang dengan pecahan yang cukup besar, selalu ada pikiran untuk mengambilnya karena ada saja kebutuhan,” ungkap Dartik.
Namun dengan menabung uang receh, Dartik mengaku tidak berpikiran untuk mengambil.
Selama ini, Dartik berjualan gorengan di depan rumahnya setiap hari, buka pukul 9 pagi hingga sore. Sedangkan suami Dartik sendiri, berprofesi sebagai seorang guru di sebuah pondok pesantren yang ada di kawasan Kecamatan Srono, Banyuwangi.