BEC Bawa Berkah Bagi UMKM : Laris Dua Kali Lipat

visfmbanyuwangi.com – Perhelatan parade busana etnik Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) disetiap tahunnya tidak hanya menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan, namun juga membawa keberkahan bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).
Ratusan pelaku UMK, mulai pedagang asongan, kaki lima, hingga warga setempat memanfaatkan event ini untuk membuka lapak di sepanjang rute yang dilalui oleh para talent BEC.
Di sepanjang rute BEC yang mengambil start di kawasan Lorong Bambu di Gesibu Blambangan, menuju jalan Susuit Tubun, simpang lima, jalan A.Yani dan finish di Kantor Bupati Banyuwangi, dipenuhi para pedagang. Mulai dari jajanan pasar, aneka kuliner, mainan anak-anak, minuman, dan lainnya. Seperti yang terlihat di sepanjang Jalan Ahmad Yani, mulai dari simpang lima hingga kantor Bupati Banyuwangi berjejer lapak-lapak dagangan. Bahkan jauh sebelum acara BEC yang berlangsung pukul 14.00 WIB, mereka telah membuka lapaknya.
“Ini yang kami harapkan saat digelar event-event Banyuwangi Festival. Ada dampak langsung bagi masyarakat yang turut mendapat keuntungan. Pemkab membebaskan trotoar di sekitar lokasi untuk berjualan UMKM karena ini adalah pesta warga Banyuwangi,” papar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
“Banyuwangi Ethno Carnival bukan sekadar parade, namun lebih dari itu. BEC juga memiliki efek untuk menggerakkan ekonomi rakyat,” imbuhnya.
Alumni Universitas Negeri Jakarta tersebut itu menyebut, setidaknya ada tiga tujuan dari BEC. Pertama menggaungkan budaya lokal ke publik global. BEC mengangkat kerarifan dan budaya Banyuwangi ke global untuk menumbuhkan rasa cinta warganya pada budaya lokal.
“BEC merupakan kegiatan pariwisata yang menjadi ruang mengapresiasi anak-anak Banyuwangi yang bergiat di bidang seni budaya. Di BEC terdapat ratusan pelaku seni budaya yang terlibat. Dengan BEC para pelaku seni dan budaya ditonton ribuan orang,” papar Bupati Ipuk.
“Dengan kegiatan ini, apresiasi dilakukan sekaligus bagian dari regenerasi pencinta seni budaya,” tuturnya.
Ketiga, kata Bupati Ipuk, BEC mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Karena dengan adanya BEC hotel menjadi penuh, kuliner laris, oleh-oleh ludes, jasa-jasa penunjang bergerak, seperti jasa transportasi, pemandu wisata dan lain-lain,” ungkap bupati perempuan tersebut.
Seperti yang dialami Suseno, pedang kaki lima di depan RTH Taman Blambangan.
“Alhamdulillah, dagangan saya semua ludes. Bahkan laris dua kali lipat dari biasanya,” ungkap Suseno.
Hal yang sama dialami pedagang gorengan crispi, Puryanto.
“Saat BEC, baru jualan dua jam sudah dapat Rp 700.000. Semoga, Banyuwangi terus diramaikan dengan event, sehingga pedagang kecil seperti dirinya terus ramai jualannya,” pungkas Puryanto.